Jawa Barat siagakan 8.000 angkutan untuk Natal
20 Desember 2015 13:53 WIB
Aparat pemerintah memeriksa kondisi bus-bus di Terminal Leuwipanjang Bandung, Jawa Barat, untuk memastikan kendaraan angkutan Natal dan Tahun Baru laik operasi. (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)
Bandung (ANTARA News) - Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat menyiagakan sekitar 8.000 sarana angkutan darat berupa bus antar kota dalam provinsi dan antar provinsi antar provinsi guna mengantisipasi kenaikan penumpang selama liburan Natal dan Tahun Baru.
"Setiap tahun momentum Natal dan Tahun Baru itu pasti ada kenaikan, makanya untuk mengantisipasi itu semua kita siagakan sekitar 8.000 armada baik AKAP atau AKDP untuk tahun 2015 ini," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat Deddy Taufik di Kota Bandung, Minggu.
Ia memperkirakan ada kenaikan jumlah penumpang sekitar lima persen selama liburan Natal dan Tahun Baru.
"Setiap tahun ada kenaikan dan intinya kalau ada kenaikan ekonomi kita bagus. Harus diingat bahwa dalam momentum Natal dan Tahun Baru itu, Jawa Barat, khususnya Kota Bandung, selalu jadi tujuan wisata sehingga pasti akan ada peningkatan," kata dia.
Ia mengatakan demi memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang, pemerintah daerah bersama Kepolisian Daerah dan Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat memeriksa kondisi bus serta sopir angkutan Natal dan Tahun Baru di Terminal Leuwipanjang Kota Bandung.
"Hari ini kita melakukan pengawasan di lapangan, khususnya di Terminal Leuwipanjang Bandung. Di sini ada 1.100 kendaraan baik untuk AKAP dan AKDP serta cadangan dari tiap-tiap PO ada 40 untuk angkutan Natal dan Tahun Baru 2016 ini," kata Deddy.
Ia menjelaskan pemeriksaan kendaraan meliputi pengecekan kondisi fisik kendaraan serta kelengkapan dokumen kendaraan, termasuk buku KIR.
Selain di terminal, menurut dia, pemeriksaan angkutan Natal dan Tahun Baru juga dilakukan di beberapa perusahaan otobus (PO).
Direktur Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Barat Kombes Pol Sugihardi mengimbau perusahaan otobus menyiapkan armada yang akan digunakan untuk mengangkut penumpang selama libur Natal 2015 dan Tahun Baru untuk mencegah kecelakaan.
"Kemudian untuk para sopir bus, kalau misalnya merasa sakit jangan dipaksakan untuk mengangkut penumpang atau mengendarai bus. Kami imbau kepada PO-PO agar memperhatikan hal tersebut untuk menghindari kecelakaan di jalan," kata dia.
"Setiap tahun momentum Natal dan Tahun Baru itu pasti ada kenaikan, makanya untuk mengantisipasi itu semua kita siagakan sekitar 8.000 armada baik AKAP atau AKDP untuk tahun 2015 ini," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat Deddy Taufik di Kota Bandung, Minggu.
Ia memperkirakan ada kenaikan jumlah penumpang sekitar lima persen selama liburan Natal dan Tahun Baru.
"Setiap tahun ada kenaikan dan intinya kalau ada kenaikan ekonomi kita bagus. Harus diingat bahwa dalam momentum Natal dan Tahun Baru itu, Jawa Barat, khususnya Kota Bandung, selalu jadi tujuan wisata sehingga pasti akan ada peningkatan," kata dia.
Ia mengatakan demi memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang, pemerintah daerah bersama Kepolisian Daerah dan Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat memeriksa kondisi bus serta sopir angkutan Natal dan Tahun Baru di Terminal Leuwipanjang Kota Bandung.
"Hari ini kita melakukan pengawasan di lapangan, khususnya di Terminal Leuwipanjang Bandung. Di sini ada 1.100 kendaraan baik untuk AKAP dan AKDP serta cadangan dari tiap-tiap PO ada 40 untuk angkutan Natal dan Tahun Baru 2016 ini," kata Deddy.
Ia menjelaskan pemeriksaan kendaraan meliputi pengecekan kondisi fisik kendaraan serta kelengkapan dokumen kendaraan, termasuk buku KIR.
Selain di terminal, menurut dia, pemeriksaan angkutan Natal dan Tahun Baru juga dilakukan di beberapa perusahaan otobus (PO).
Direktur Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Barat Kombes Pol Sugihardi mengimbau perusahaan otobus menyiapkan armada yang akan digunakan untuk mengangkut penumpang selama libur Natal 2015 dan Tahun Baru untuk mencegah kecelakaan.
"Kemudian untuk para sopir bus, kalau misalnya merasa sakit jangan dipaksakan untuk mengangkut penumpang atau mengendarai bus. Kami imbau kepada PO-PO agar memperhatikan hal tersebut untuk menghindari kecelakaan di jalan," kata dia.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015
Tags: