Polisi tangkap 18 orang terkait perusakan kantor gubernur Kaltara
20 Desember 2015 09:07 WIB
Ilustrasi-- Polisi memadamkan ban yang dibakar massa pendukung satu pasangan calon gubernur Kalimantan Utara di depan kantor KPUD Tarakan, Kalimantan Utara, Rabu (16/12). Massa menuntut pemilihan ulang karena 25 persen warga tidak dapat memberikan hak suara saat pemilihan 9 Desember. (ANTARA FOTO/Fadlansyah)
Jakarta (ANTARA News) - Aparat Kepolisian Daerah Kalimantan Timur menangkap 18 orang terkait perusakan dan pembakaran di kantor Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) di Bulungan, Sabtu (19/12).
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Kalimantan Timur Kombes Pol Fajar Setiawan mengatakan orang-orang yang ditangkap terkait perusakan dan pembakaran ruang serba guna Kantor Gubernur Kalimantan Timur itu masih menjalani pemeriksaan di Markas Kepolisian Resor Bulungan.
"Kita akan memilah-milah dulu siapa saja yang melakukan perusakan dan pembakaran. Dan kemungkinan jumlah yang diamankan akan bertambah," kata Fajar saat dihubungi Antara lewat telepon dari Jakarta, Minggu.
Massa yang tidak puas dengan hasil pemilihan gubernur Kalimantan Utara pada 9 Desember merusak ruang serba guna Kantor Gubernur pada Sabtu.
Para demonstran pendukung pasangan kandidat Jusuf SK dan Marthin Bila menuduh pesaing mereka, Irianto Lambrie dan Udin Hianggio, menggunakan politik uang.
"Sampai saat ini suasana di Bulungan sudah dapat dikendalikan dan dalam keadaan kondusif," kata Fajar.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Kalimantan Timur Kombes Pol Fajar Setiawan mengatakan orang-orang yang ditangkap terkait perusakan dan pembakaran ruang serba guna Kantor Gubernur Kalimantan Timur itu masih menjalani pemeriksaan di Markas Kepolisian Resor Bulungan.
"Kita akan memilah-milah dulu siapa saja yang melakukan perusakan dan pembakaran. Dan kemungkinan jumlah yang diamankan akan bertambah," kata Fajar saat dihubungi Antara lewat telepon dari Jakarta, Minggu.
Massa yang tidak puas dengan hasil pemilihan gubernur Kalimantan Utara pada 9 Desember merusak ruang serba guna Kantor Gubernur pada Sabtu.
Para demonstran pendukung pasangan kandidat Jusuf SK dan Marthin Bila menuduh pesaing mereka, Irianto Lambrie dan Udin Hianggio, menggunakan politik uang.
"Sampai saat ini suasana di Bulungan sudah dapat dikendalikan dan dalam keadaan kondusif," kata Fajar.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015
Tags: