Bekasi (ANTARA News) - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyatakan mendukung operasi ojek online di wilayahnya di tengah pro-kontra bisnis ini dalam masyarakat.
"Kalau muncul larangan (operasional ojek online), pasti ada kajiannya. Kajiannya seperti apa dulu, kami juga perlu tahu," kata Rahmat di Bekasi, Jumat.
Meurut dia, bisnis ojek online tidak hanya membuktikan ada kebutuhan masyarakat terhadap layanan itu, namun juga ada pihak yang menggantungkan rezekinya dari bisnis itu.
"Kalau animonya bagus, kenapa tidak. saya juga tidak mau memotong rezeki orang yang sudah bekerja di bisnis tersebut," tegas Rahmat.
Menurut Rahmat, larangan terhadap bisnis itu justru menciptakan masalah baru, di antaranya angka pengangguran.
"Saat ini ada ratusan ribu pekerja dari ojek online ini. Siapa yang akan bertanggung jawab bila nanti mereka menganggur?," serang Rahmat.
Sementara itu, CEO PT Go-Jek Indonesia Nadiem Makarim berterima kasih kepada rakyat Indonesia yang telah mendukung ojek online.
"Pengguna GO-JEK yang tercinta, Presiden Joko Widodo telah menjawab aspirasi kita semua dengan membatalkan keputusan Menteri Perhubungan mengenai pelarangan aplikasi ojek/taksi online. Terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan anda di media sosial. Saya dan seluruh manajemen GO-JEK terharu melihat dukungan masyarakat yang begitu kuat," katanya dalam emailnya.
"Kami tidak akan pernah melupakan, bahwa bagian besar dari kemenangan ini adalah suara anda yang berbondong-bondong membela keberadaan kami," kata Nadiem.
Wali Kota Bekasi malah dukung ojek online
18 Desember 2015 19:54 WIB
Pengemudi ojek berbasis online mengantar penumpang di Jakarta. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015
Tags: