Jakarta (ANTARA News) - Kyoto University di Jepang mengumumkan larangan penggunaan jam tangan bagi siswa saat ujian masuk universitas akibat adanya potensi kecurangan menggunakan arloji pintar (smartwatch).

Universitas tersebut menyatakan, siswa dapat menggunakan smartwatch untuk berkomunikasi dengan orang lain atau menyontek dengan cara-cara lain.

Larangan tersebut akan diberlakukan saat tes penerimaan mahasiswa baru pada Februari 2016 untuk menegakkan kejujuran.

Laman Digital Spy menyebutkan bahwa bagi peserta ujian yang khawatir akan waktu, dapat mengetahuinya melalui jam dinding yang ada di ruang ujian.

Kyoto University menjadi kampus pertama di Jepang yang memberlakukan larangan penggunaan jam tangan sepenuhnya, meskipun tidak lama lagi lembaga lain mungkin juga akan melarang penggunaan kalkulator dan ponsel.