Lubuk Sikaping, Sumbar (ANTARA News) - Satu jorong di Kecamatan Lubuk Sikaping, Pasaman, Sumatera Barat, dihantam bajir bandang, yang mengakibatkan ratusan Kepala Keluarga (KK) terpaksa mengungsi ke rumah sanak keluarga mereka.

Kepala Jorong Kampung Padang Paraman Daereh, Nagari Air Manggis, Kecamatan Lubuk Sikaping, Noviar, mengatakan, kejadian seperti ini baru pertama kali terjadi sejak puluhan tahun terakhir, di mana ada sekitar 220 KK yang berada di sekitar kawasan terdampak bencana.

"Asal banjir bandang dari bukit Bulat, yang lokasinya sekitar dua kilomer dari kampung ini, dan kejadian terjadi sejak Maghrib, atau sekitar pukul 18.00 WIB," kata Noviar.

Ia menambahkan, akibat kejadian ini, puluhan rumah mengalami kerusakan, demikian juga dengan satu bangunan mushola yang ada di kawasan ini. Selain itu, puluhan hektare sawah juga mengalami dampak akibat banjir bandang ini.

Warga yang berada di kawasan tersebut, dari informasi di lapangan, selain mengungsi ke rumah sanak saudara mereka, juga mengungsi ke Sekolah Dasar (SD) Dalik, yang jaraknya sekitar dua kilomer dari lokasi.

Sampai berita ini diturunkan, belum ada laporan korban jiwa, namun kerugian materi diperkirakan mencapai ratusan juta.

Dari pantauan di lapangan, terlihat satu jembatan juga digenangi air bercampur lumpur, material kayu juga terlihat dibawa arus, satu tiang listrik tumbang sehingga menyebabkan aliran listrik putus di lokasi itu.

Selain itu, aliran sungai batang Sumpu juga terlihat meluap, dan di kawasan tersebut air sungai hampir mencapai bibir jembatan.

Sementara itu, salah seorang warga, Alamansyah, mengatakan, banjir bandang terjadi setelah hujan deras melanda daerah itu sejak pukul 15.00 WIB, kemudian sekitar pukul 18.00 WIB banjir mulai terjadi diikuti dengan kiriman material tanah.

"Sejak kejadian hingga malam ini, banjir tersebut belum juga surut, keluarga saya diungsikan ke rumah saudara," kata Alamansyah.

Sehubungan dengan itu, Kepala BPBD Kabupaten Pasaman Sayuti Pohan menyatakan posko bencana telah disiagakan di kantor Dinas Sosial, Dalik, dan evakuasi terhadap warga masih berlangsung.

"Hingga saat ini kami belum mendapatkan data yang pasti, berapa jumlah rumah yang terdampak, demikian juga dengan kerugian, tim masih di lapangan untuk terus melakukan evakuasi terhadap warga," kata Pohan.