Aktivitas vulkanik Gunung Lokon di Tomohon meningkat
15 Desember 2015 19:55 WIB
Ilustrasi. Gunung berapi Lokon menghembuskan abu vulkanik ke udara di kota Tomohon, Sulawesi Utara, Rabu (28/11). Erupsi yang berlangsung kurang lebih 250 detik ini meletus pukul 10:05 Wita mencapai 3.500 meter yang merupakan letusan terhebat dibanding dengan letusan sebelumnya pada Senin (26/11) lalu. (ANTARA/Sonny Dinar)
Manado (ANTARA News) - Aktivitas Gunung Lokon di Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) meningkat sejak Senin (14/12) pukul 20.00 WITA, kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Farid Ruskanda Bina, Selasa.
"Jumlah kegempaan vulkanik dalam dan dangkal sudah mencapai 100 kali hingga pukul 17.00 WITA," kata Farid, di Tomohon.
Walaupun terjadi peningkatan aktivitas vulkanik, kata dia, pusat vulkanologi masih menetapkan status siaga pada level III dengan radius bahaya sejauh 2,5 kilometer.
Dia berharap, peningkatan aktivitas kegempaan ini diwaspadai warga masyarakat sekitar lereng dengan tidak melakukan aktivitas di radius bahaya tersebut.
"Warga hendaknya mematuhi radius bahaya ini sehingga terhindar dari bahaya-bahaya yang tidak diinginkan," katanya.
Pada tahun 2015, gunung api jenis "stratovolcano" bererupsi pada 30 Agustus, dan masih menunjukkan aktivitas vulkanik di atas rata-rata bahkan kegempaan sempat meningkat sampai beberapa kali meskipun tidak berujung letusan.
"Jumlah kegempaan vulkanik dalam dan dangkal sudah mencapai 100 kali hingga pukul 17.00 WITA," kata Farid, di Tomohon.
Walaupun terjadi peningkatan aktivitas vulkanik, kata dia, pusat vulkanologi masih menetapkan status siaga pada level III dengan radius bahaya sejauh 2,5 kilometer.
Dia berharap, peningkatan aktivitas kegempaan ini diwaspadai warga masyarakat sekitar lereng dengan tidak melakukan aktivitas di radius bahaya tersebut.
"Warga hendaknya mematuhi radius bahaya ini sehingga terhindar dari bahaya-bahaya yang tidak diinginkan," katanya.
Pada tahun 2015, gunung api jenis "stratovolcano" bererupsi pada 30 Agustus, dan masih menunjukkan aktivitas vulkanik di atas rata-rata bahkan kegempaan sempat meningkat sampai beberapa kali meskipun tidak berujung letusan.
Pewarta: Karel A Polakitan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: