Bekasi, Jawa Barat (ANTARA News) - Pihak keluarga memublikasikan dokumen yang diklaim otentik terkait dugaan malpraktik di RS Awal Bros yang mengakibatkan pasien bayi Falya Raafani (15 bulan) meninggal dunia.

"Kami memiliki bukti hasil laporan laboratorium rumah sakit yang menerangkan adanya perubahan kondisi biologis Falya pascapemberian antibiotik," kata ayah kandung pasien, Ibrahim Blegur, di Bekasi, Selasa.

Dalam hasil laboratorium patologi klinik oleh Dr Regina Meilinda dengan nomor transaksi LAB1510280098 dan nomor medrec 00194534.


Itu menerangkan, kondisi leukosit atau sel darah putih yang diproduksi jaringan hemopoetik untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi pasien pada 28 Oktober 2015 pukul 13.37 WIB dalam kondisi normal.

"Leukosit anak saya 9.690 dari nilai rujukan 6.000-17.000/uL. Hasil konsultasi saya dengan pakar medis, kondisi itu normal," katanya.

Menurut Blegur, usai diberi cairan infus, kondisi pasien sempat menunjukan gejala perubahan lebih baik karena asupan makanan dari rumah sakit dikonsumsi pasien secara baik.

"Bubur dari rumah sakit dikonsumsi anak saya sampai habis, artinya nafsu makannya bertambah. Bahkan Falya sempat bermain dan bercanda dengan kami," katanya.

Namun pada 29 Oktober 2015, kata dia, dokter atas nama Yenny Wiarni Abbas merekomendasikan pemberian antibiotik jenis Tricefin 1 gram yang dicampur dalam cairan infus 100 ml tanpa melalui izin pihak keluarga.

Pascapemberian antibiotik tersebut, kata dia, terjadi perubahan kondisi kesehatan terhadap pasien.

Pada hari yang sama, kata dia, bayi Falya kembali dicek laboratorium pada pukul 21.51 WIB yang hasilnya terjadi lonjakan kadar leukosit pada tubuh pasien menjadi 23.270/uL.

"Kondisi itu dibarengi gejala pembengkakan pada tubuh anak saya dan mulutnya mengeluarkan busa. Bahkan trombositnya turun dari 397.000/uL menjadi 259.000/uL," katanya.

Pada Minggu (1/11), tim medis RS Awal Bros menyatakan pasien meninggal dunia pukul 06.00 WIB dengan keterangan penyebab kematian adalah kegagalan organ berganda.

"Sampai saat ini kami masih mempertanyakan kebenaran dari meninggalnya anak kami kepada pihak rumah sakit, namun tidak ada jawaban sampai sekarang," katanya.


Manajemen RS Awal Bros membantah ada malpraktek pada kasus itu, dan telah membeberkan hal-ihwal itu kepada publik.