31 orang tewas dalam pemboman markas pemberontak dekat Damaskus
14 Desember 2015 18:46 WIB
Kombinasi foto diambol dari rekaman video yang disiarkan Kementerian Pertahanan Rusia, Kamis (1/10), menunjukkan jet Rusia mengenai target di Suriah yang menurut pemerintah Kremlin termasuk organisasi militer terkenal dan tidak hanya ISIS. (REUTERS/Ministry of Defence of the Russian Federation/Handout)
Beirut (ANTARA News) - Setidak-tidaknya 31 warga tewas dalam pemboman markas pemberontak Suriah terkepung di bagian timur Damaskus pada Minggu, yang juga menghantam sekolah, kata kelompok pengawas.
Pengamat Hak Asasi Manusia Suriah mengatakan roket, yang diluncurkan pasukan pemerintah, mengenai Douma, salah satu kota terbesar di wilayah Ghouta Timur, yang dikuasai oposisi.
Kepala kelompok itu, Rami Abdel Rahman, mengatakan serangan udara juga mengenai kota terdekat, seperti, Saqba dan Harasta, namun belum jelas apakah serangan itu dilakukan pesawat Suriah atau Rusia.
Setidak-tidaknya 28 warga terbunuh dalam pemboman di Douma dan Saqba, dan tiga orang lain tewas akibat serangan di Harasta.
Dua anak kecil menjadi korban serangan itu dan lusinan orang lain terluka, katanya.
"Satu serangan udara di Douma mengenai wilayah dekat sekolah, membunuh kepala sekolah di sekolah itu," ujar Abdel Rahman kepada media.
Orang membawa anak-anak melewati reruntuhan bangunan hancur yang diselimuti debu di Douma, dimana jalan-jalannya dipenuhi puing dan serpihan kaca, menurut seorang fotografer yang berada di tempat kejadian tersebut.
Kelompok pegiat setempat di Douma mengunggah hasil potretnya di akun Facebook yang menunjukkan reruntuhan bangunan dan anak-anak yang terluka berbaring di klinik sementara.
Dalam salah satu foto mengejutkan, menunjukkan sepatu, buku tulis dan tas milik anak-anak berserakan di sepanjang jalan yang berlumuran darah yang disebut awalnya sebagai halaman sekolah di Douma.
Pasukan pemerintah membombardir Ghouta Timur secara rutin, dan pasukan pemberontak disana menembakkan roket dan peluru mortir ke dalam ibu kota.
Pada Minggu, seorang anak terbunuh dan tiga lainnya terluka dalam serangan mortir di Damaskus yang dilakukan oleh kelompok pemberontak, menurut kantor berita nasional SANA.
Dua orang lagi terbunuh dan lusinan orang terluka, dalam serangan mortir yang diarahkan ke pinggiran kota Damaskus yang dikuasai pasukan pemerintah, SANA melaporkan.
Pada bulan lalu, padukan rezim pemerintah dan kelompok pemberontak mencoba untuk menyetujui gencatan senjata selama 15 hari di Ghouta Timur, namun pertemuan terkait gagal dan kekerasan berlangsung kembali.
Serangan udara di wilayah itu kadang dilakukan pesawat tempur milik Rusia, yang mulai melancarkan serangan udara di Suriah pada September.
Serangan udara yang diduga dilakukan Rusia di Douma pada November lalu menewaskan 23 warga Suriah.
Pengamat Hak Asasi Manusia Suriah mengatakan roket, yang diluncurkan pasukan pemerintah, mengenai Douma, salah satu kota terbesar di wilayah Ghouta Timur, yang dikuasai oposisi.
Kepala kelompok itu, Rami Abdel Rahman, mengatakan serangan udara juga mengenai kota terdekat, seperti, Saqba dan Harasta, namun belum jelas apakah serangan itu dilakukan pesawat Suriah atau Rusia.
Setidak-tidaknya 28 warga terbunuh dalam pemboman di Douma dan Saqba, dan tiga orang lain tewas akibat serangan di Harasta.
Dua anak kecil menjadi korban serangan itu dan lusinan orang lain terluka, katanya.
"Satu serangan udara di Douma mengenai wilayah dekat sekolah, membunuh kepala sekolah di sekolah itu," ujar Abdel Rahman kepada media.
Orang membawa anak-anak melewati reruntuhan bangunan hancur yang diselimuti debu di Douma, dimana jalan-jalannya dipenuhi puing dan serpihan kaca, menurut seorang fotografer yang berada di tempat kejadian tersebut.
Kelompok pegiat setempat di Douma mengunggah hasil potretnya di akun Facebook yang menunjukkan reruntuhan bangunan dan anak-anak yang terluka berbaring di klinik sementara.
Dalam salah satu foto mengejutkan, menunjukkan sepatu, buku tulis dan tas milik anak-anak berserakan di sepanjang jalan yang berlumuran darah yang disebut awalnya sebagai halaman sekolah di Douma.
Pasukan pemerintah membombardir Ghouta Timur secara rutin, dan pasukan pemberontak disana menembakkan roket dan peluru mortir ke dalam ibu kota.
Pada Minggu, seorang anak terbunuh dan tiga lainnya terluka dalam serangan mortir di Damaskus yang dilakukan oleh kelompok pemberontak, menurut kantor berita nasional SANA.
Dua orang lagi terbunuh dan lusinan orang terluka, dalam serangan mortir yang diarahkan ke pinggiran kota Damaskus yang dikuasai pasukan pemerintah, SANA melaporkan.
Pada bulan lalu, padukan rezim pemerintah dan kelompok pemberontak mencoba untuk menyetujui gencatan senjata selama 15 hari di Ghouta Timur, namun pertemuan terkait gagal dan kekerasan berlangsung kembali.
Serangan udara di wilayah itu kadang dilakukan pesawat tempur milik Rusia, yang mulai melancarkan serangan udara di Suriah pada September.
Serangan udara yang diduga dilakukan Rusia di Douma pada November lalu menewaskan 23 warga Suriah.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015
Tags: