Panser Canon "Badak" Pindad tembak seluruh sasaran
14 Desember 2015 09:53 WIB
Pindad Presiden Joko Widodo (tengah) melihat-lihat tank produksi PT Pindad di Divisi Senjata PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, Senin (12/1). Presiden mendorong berkembangnya industri alustista produksi dalam negeri guna memenuhi kebutuhan pertahanan nasional. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Bandung (ANTARA News) - Panser Canon 90mm "Badak" buatan PT Pindad (Persero) sukses menjalani uji tembak oleh Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Darat (Dislitbang TNI AD) di Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif), Cipatat, Kabupaten Bandung, 10-12 Desember 2015, dengan seluruh peluru mengenai sasaran.
"Kami bersyukur uji penembakan dinilai oleh pihak Dislitbang TNI AD berhasil dengan baik," kata Direktur Utama Pindad, Silmy Karim di Bandung, Senin.
Uji tembak Panser Cannon 90 mm "Badak" menjalani uji tembak dengan menggunakan 19 munisi kaliber besar 90 mm. Panser buatan anak-anak bangsa di Pindad itu melakukan serangkaian materi uji seperti dengan beberapa mata uji.
Pengujian pertama "Zeroing" yakni proses penentuan arah senjata untuk masuk ke titik tengah sasaran, dengan menggunakan 10 butir munisi. Selanjutnya, penembakan arah jam 12 dimana turret dan kendaraan mengarah ke arah target, dengan menggunakan lima butir munisi, penembakan arah jam enam, dimana turret mengarah ke arah target dan badan kendaraan berbalik 180 derajat, dengan menggunakan dua butir munisi.
Kemudian penembakan arah jam tiga dimana turret mengarah ke arah target dan badan kendaraan menghadap ke kanan 90 derajat dengan menggunakan dua butir munisi. Semua penembakan mengenai target sasaran berukuran 4x4 meter dengan jarak kurang lebih satu kilometer dan kondisi kendaraan yang stabil dan terkendali saat dilakukan penembakan.
Baca : PT Pindad segera pensiunkan mesin produksi tua
"Hasil uji tembak dinilai berhasil dengan baik oleh pihak Dislitbang AD. Pencapaian ini meneguhkan komitmen kami dalam memproduksi kendaraan tempur yang handal dan teruji untuk memastikan performanya konsisten di setiap operasi," kata Silmy.
Rangkaian pengujian yang dilakukan terhadap purwarupa Panser Cannon 90 mm "Badak" dilakukan untuk memastikan kualitas serta stabilitas kendaraan tempur untuk mendukung kinerja operasional yang maksimal di lapangan. Silmy menuturkan rangkaian uji Badak ini merupakan bagian dari proses sertifikasi untuk memastikan performa panser buatan anak-anak bangsa itu sudah sesuai dengan Ketentuan Standardisasi Umum (KSU) TNI AD.
"Kami berharap dengan kerjasama baik ini maka Badak dapat segera memperkuat jajaran alutsista TNI AD tahun depan," katanya.
Setelah uji tembak, beberapa mata pengujian lain seperti uji laboratorium dan uji jelajah eksternal akan dilaksanakan bersama Dislitbang AD.
Hasil pengujian yang maksimal tentunya diharapkan agar Panser Cannon 90 mm "Badak" dapat menjadi salah satu produk unggulan PT Pindad (Persero) di masa depan dan menjadi kebanggaan TNI dan bangsa Indonesia. Selain mulai memproduksi Badak, di triwulan 1 tahun 2016 Pindad juga akan memperkenalkan produk senjata baru kepada publik.
(Baca: Kementerian PUPR Pesan 500 produk Pindad)
"Kami bersyukur uji penembakan dinilai oleh pihak Dislitbang TNI AD berhasil dengan baik," kata Direktur Utama Pindad, Silmy Karim di Bandung, Senin.
Uji tembak Panser Cannon 90 mm "Badak" menjalani uji tembak dengan menggunakan 19 munisi kaliber besar 90 mm. Panser buatan anak-anak bangsa di Pindad itu melakukan serangkaian materi uji seperti dengan beberapa mata uji.
Pengujian pertama "Zeroing" yakni proses penentuan arah senjata untuk masuk ke titik tengah sasaran, dengan menggunakan 10 butir munisi. Selanjutnya, penembakan arah jam 12 dimana turret dan kendaraan mengarah ke arah target, dengan menggunakan lima butir munisi, penembakan arah jam enam, dimana turret mengarah ke arah target dan badan kendaraan berbalik 180 derajat, dengan menggunakan dua butir munisi.
Kemudian penembakan arah jam tiga dimana turret mengarah ke arah target dan badan kendaraan menghadap ke kanan 90 derajat dengan menggunakan dua butir munisi. Semua penembakan mengenai target sasaran berukuran 4x4 meter dengan jarak kurang lebih satu kilometer dan kondisi kendaraan yang stabil dan terkendali saat dilakukan penembakan.
Baca : PT Pindad segera pensiunkan mesin produksi tua
"Hasil uji tembak dinilai berhasil dengan baik oleh pihak Dislitbang AD. Pencapaian ini meneguhkan komitmen kami dalam memproduksi kendaraan tempur yang handal dan teruji untuk memastikan performanya konsisten di setiap operasi," kata Silmy.
Rangkaian pengujian yang dilakukan terhadap purwarupa Panser Cannon 90 mm "Badak" dilakukan untuk memastikan kualitas serta stabilitas kendaraan tempur untuk mendukung kinerja operasional yang maksimal di lapangan. Silmy menuturkan rangkaian uji Badak ini merupakan bagian dari proses sertifikasi untuk memastikan performa panser buatan anak-anak bangsa itu sudah sesuai dengan Ketentuan Standardisasi Umum (KSU) TNI AD.
"Kami berharap dengan kerjasama baik ini maka Badak dapat segera memperkuat jajaran alutsista TNI AD tahun depan," katanya.
Setelah uji tembak, beberapa mata pengujian lain seperti uji laboratorium dan uji jelajah eksternal akan dilaksanakan bersama Dislitbang AD.
Hasil pengujian yang maksimal tentunya diharapkan agar Panser Cannon 90 mm "Badak" dapat menjadi salah satu produk unggulan PT Pindad (Persero) di masa depan dan menjadi kebanggaan TNI dan bangsa Indonesia. Selain mulai memproduksi Badak, di triwulan 1 tahun 2016 Pindad juga akan memperkenalkan produk senjata baru kepada publik.
(Baca: Kementerian PUPR Pesan 500 produk Pindad)
Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015
Tags: