Malang (ANTARA News) - Bandara Abd Saleh di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, ditutup selama dua hari mulai Jumat (11/12) hingga besok, Sabtu (12/12) karena terimbas abu vulkanik Gunung Bromo yang menutupi udara di kawasan bandara.

"Penutupan bandara mulai hari ini pukul 09.00 WIB hingga besok (Sabtu, 12/12) pukul 09.00 WIB. Penutupan ini karena pengaruh abu vulkanik Gunung Bromo dan penutupan ini demi keselamatan penumpang," kata Kepala UPT Bandara Abd Saleh, Suharno ketika dikonfirmasi di Malang, Jumat.

Ia mengatakan meski Gunung Bromo mulai aktif 4 Desember lalu, tidak sampai mengganggu penerbangan dari dan menuju Abd Saleh, sehingga jalur penerbangan di bandara tersebut tetap dibuka. Bahkan, sebelum ditutup pagi tadi masih ada dua penerbangan, yakni Citilink dan Sriwijaya Air dari Jakarta-Malang berhasil lepas landas. Tapi kondisi itu bisa berubah melihat situasi terkini Gunung Bromo," ujarnya.

Atas penutupan itu, delapan penerbangan terpaksa dibatalkan, yakni tujuh penerbangan jalur Jakarth a-Malang dan satu penerbangan Denpasar-Malang. Semuanya dialihkan ke Bandara Juanda, Surabaya. Para penumpang juga sudah diberitahu tentang penutupan tersebut.

"Kami sudah umumkan berkali-kali, melalui pengeras suara atau lewat maskapai sendiri. Sementara banyak peumpang yang bisa mengalihkan penerbangan dari dan ke Juanda," terangnya.

Sebelumnya, penutupan Bandara Abd Saleh tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Komunikasi Kemenhub JA Barata, Jumat (11/12). JA Barata mengatakan melihat kondisi sebaran abu vulkanik Gunung Bromo tersebut maka Bandara Abd Saleh Malang terpaksa ditutup untuk penerbangan hingga besok.

Sejumlah maskapai yang memanfaatkan Bandara Abd Saleh untuk penerbangan komersial adalah Garuda Indonesia, Citilink, Batik Air, Sriwijaya Air dengan tujuan Malang-Jakarta PP dan Wings Air rute Malang-Denpasar.

Selain berdampak pada aktivitas penerbangan, abu vulkanik Gunung Bromo juga berdampak pada kegiatan pariwisata di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). "Saat ini untuk wisatawan hanya diperbolehkan sampai di Bukit Penanjakan. Meskipun dalam kondisi siaga kunjungan wisatawan menuju kawasan Bukit Penanjakan masih dalam kondisi normal, yakni lebih dari seratus pengunjung setiap harinya," kata Kepala TNBTS Dewi Ayu Utari.