Wina (ANTARA News) - Produksi minyak Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada November mencapai tingkat tertinggi dalam tujuh tahun, di tengah kelebihan pasokan minyak di pasar global pada 2015, demikian menurut sebuah laporan kartel, Kamis (10/12).

Menurut laporan Xinhua, anggota OPEC memproduksi 31,7 juta barel minyak per hari pada November, menyebabkan harga minyak terus menurun dalam dua tahun terakhir.

Kartel mengatakan, ia memperkirakan penurunan tajam dalam pasokan minyak mentah dari negara-negara non-OPEC pada 2016, menunjuk ke strategi mempertahankan pangsa pasarnya.

Pertemuan OPEC pekan lalu gagal menetapkan batas produksi baru. Pagu produksi saat ini 30 juta barel per hari telah hampir ditinggalkan oleh anggota-anggotanya karena mereka telah memompa lebih dari tingkat ini dalam beberapa bulan terakhir.

OPEC mengatakan ingin bekerja sama dengan eksportir minyak non-OPEC berpengaruh seperti Rusia dan Amerika Serikat, atas keseimbangan pasar minyak dunia.

Laporannya mengatakan permintaan minyak dunia pada 2016 tidak pasti, "bergantung pada laju pertumbuhan ekonomi, perkembangan harga minyak, dan kondisi cuaca, serta dampak perubahan kebijakan substitusi dan energi."

Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan pendapatan tahunan OPEC bisa jatuh menjadi 550 miliar dolar AS dari rata-rata lebih dari satu triliun dolar AS dalam lima tahun terakhir.

Jamie Webster, direktur senior di IHS Energy, mengatakan OPEC belum siap untuk menurunkan produksi minyaknya. Sementara itu, produksi minyak di Amerika Serikat, pesaing kuat dari OPEC, bisa terus menurun pada 2016 mungkin menyebabkan harga minyak naik pada semester kedua tahun itu, katanya.

(Uu.A026)