Paris (ANTARA News) - Seratusan aktivis lingkungan dan seniman dengan gerakan #FossilFreeCulture berunjukrasa di dua lokasi di kompleks Museum Louvre di Paris, Prancis, pada Rabu (9/12) pukul 12.00 waktu setempat.

Para pengunjuk rasa menuntut institusi kebudayaan termasuk Museum Louvre untuk menutup pintu bagi dukungan perusahaan minyak yang menurut aktivis terbukti merusak lingkungan dan maenad penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca.

"Ketika perusahaan minyak mendukung Louvre, berarti same halnya Louvre juga mendukung operasi perusahaan minyak itu dan ini seperti mewakili persetujuan masyarakat. Karena itu, bertepatan dengan KTT Iklim di Paris ini, kami mendesak pihak Museum Louvre untuk menghentikan dukungan bagi penyumbang pemanasan global," kata Beka Economopoulos, salah seorang koordinator aksi, seperti dikutip dari tim komunikasi KTT Iklim Paris (COP-21), Kamis, waktu setempat.

Pantauan di Museum Louvre, aksi digelar di luar dan di dalam bangunan museum. Demonstrasi di luar museum digelar di sisi salah satu piramida Louvre di mana para aktivis bersama sejumlah seniman memasang payung hitam dengan tulisan "Fossil Free Culture".

Di antara payung hitam, ada pula payung berwarna kuning dengan logo perusahaan minyak yang selama ini mendukung operasional Museum Louvre.

Selain pemasangan payung hitam, sejumlah seniman perempuan yang menggunakan kostum malaikat yang menyebut diri mereka "Climate Guardian". Para aktivis itu memegang sejumlah spanduk antara lain bertuliskan "Coal Kills", "Climate Justice No Excuse" dan "Free Our Power".

Sementara di dalam bangunan museum para aktivis menumpahkan sedikit minyak dan membuat lingkaran kemudian menginjak minyak tersebut dan menciptakan jejak di lantai sebagai simbol operasi perusahaan minyak yang meninggalkan jejak karbon.

Para aktivis berhasil menggelar aksi di dalam bangunan sebelum diamankan oleh polisi setempat. Atas aksi tersebut, sebanyak 10 orang akvitis ditahan oleh aparat kepolisian Prancis.

Seniman Mel Evans, salah seorang pengunjukrasa yang ditahan mengatakan bahwa mereka membuat pertunjukan yang istimewa untuk menentang perusahaan minyak yang mensponsori Louvre.

"Dengan perundingan perubahan iklim di Paris, ini saatnya galeri juga bebas dari dukungan perusahaan fosil," kata Evans.

Sementara perundingan KTT Iklim di Le Bourget Paris masih berlanjut dan menyisakan dua hari sebelum jadwal penutupan pada Jumat (11/12).