Singapura (ANTARA News) - Para ekonom memperkirakan ekonomi Singapura tumbuh sebesar 2,2 persen pada 2016, meskipun sektor manufaktur kemungkinan akan terus mengalami kontraksi, menurut survei kuartalan yang dirilis oleh Otoritas Moneter Singapura (MAS), Rabu.

Manufaktur diperkirakan mengalami kontraksi pada tahun depan dengan proyeksi median turun 1,2 persen, sementara industri keuangan dan asuransi diharapkan membukukan pertumbuhan tertinggi 5,9 persen, diikuti oleh sektor perdagangan grosir dan eceran dengan pertumbuhan empat persen dan sektor konstruksi dengan pertumbuhan 1,2 persen, menurut survei, lapor Xinhua.

Untuk pertumbuhan ekonomi pada 2015, para ekonom yang menanggapi survei MAS mengatakan ekonomi diperkirakan akan tumbuh sebesar 1,9 persen, lebih rendah dari 2,2 persen perkiraan median dalam survei sebelumnya.

Karena pertumbuhan PDB Singapura pada kuartal ketiga 2015 lebih lemah dari yang diharapkan, para ekonom juga memproyeksikan moderat untuk kuartal keempat, dengan perkiraan median 1,4 persen.

Survei peramal profesional dilakukan oleh MAS setiap kuartal setelah merilis data ekonomi rinci untuk tiga bulan sebelumnya. Survei terbaru menerima tanggapan dari 22 ekonom, menurut MAS.
(T.A026)