Penembak California berutang 28.500 dolar untuk beli senjata
9 Desember 2015 21:35 WIB
Farhan Khan (kiri), saudara ipar tersangka penembakan San Bernandino Syed Farook, dihibur Direktur Eksekutif LA Dewan Hubungan Warga Amerika-Islam Hussam Ayloush dalam konferensi pers di Anaheim, California, Rabu (2/12). (REUTERS/Mike Blake )
Los Angeles (ANTARA News) - Para penyidik AS tengah menyelidiki transaksi keuangan para pelaku penembakan massal California sebelum melakukan serangan pekan lalu, termasuk saat mereka mengajukan pinjaman utang 28.500 dolar AS, kata sumber yang mengetahui penyidikan seperti dikutip AFP.
Syed Farook, salah seorang pelaku penembakan, mengambil jasa utang online dari Prosper Marketplace yang berada di San Francisco.
Dia kemudian menarik dana 10.000 dolar AS sekitar 20 November di San Bernardino, kota berpenduduk 200.000 orang di mana dia dan istrinya melancarkan serangan maut dua pekan kemudian.
Menurut Fox News, para penyidik berusaha memastikan apakah dana 10.000 dolar AS yang ditarik dari Union Bank itu telah digunakan untuk membayar Enrique Marquez, sahabat Farook, yang membelikan dua senjata otomatis AR-15 yang digunakan untuk penembakan massal itu.
Jika benar demikian, Marquez bisa terkena dakwaan, khususnya jika dia membuat modifikasi ilegal yang ditemukan pada kedua senjata itu, lapor Fox.
Selain itu, pada hari-hari menjelang pembantaian, paling sedikit ada tiga kali transfer dana sekitar 5.000 dolar AS ke rekening ibunda Farook, Rafia.
Farook (28) dan istrinya yang kelahiran Pakistan, Tashfeen Malik (29), telah teradikalisasi lama sebelum melancarkan penembakan massal di San Bernandino itu, kata FBI.
Pasangan suami istri menitipkan bayi perempuannya kepada nenek sang bayi Rabu sebelum menuju Inland Regional Center di mana para kolega kerja Farook tengah berkumpul untuk merayakan akhir tahun.
Suami istri ini memberondong mereka sehingga membunuh 14 orang dan melukai 21 orang lainnya. Pasangan suami istri itu sendiri kemudian tewas setelah baku tembak dengan polisi.
Para penyidik AS mengaku tengah menyelidiki sebuah posting Facebook milik Malik karena perempuan ini diyakini telah menyatakan sumpah setia kepada pemimpin ISIS Abubakar al-Baghdadi, sebelum melancarkan serangan ke California.
Namun seorang penyidik menyatakan dalam sumpah setia itu tertulis "we" atau "kami" sehingga baik Farook maupun Malik telah bersumpah setia kepada pemimpin ISIS itu.
Farook yang kelahiran AS adalah inspektur kesehatan pada San Bernardino County dengan gaji per tahun 53.000 dolar AS.
Farook punya rekening bagus yang memuluskannya untuk mengajukan pinjaman.
Sementara itu bank online yang berbasis di Utah yang meminjamkan uang kepada Farook, WebBank.com, menyatakan pihaknya dilarang mengomentari peminjam atau pengaju pinjaman kepada bank itu.
"WebBank mengevaluasi semua aplikasi pinjaman sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum, termasuk hukum antiterorisme dan anti pencucian uang AS," kata bank ini.
New York Post melaporkan bahwa ayahanda Farook tengah diawasi FBI karena aktivitas anaknya itu dan kaitan pribadinya dengan Pakistan.
Ayahanda Farook tiba di AS pada 1972 dan mendapatkan kewarganegaraan AS pada 1999, demikian AFP.
Syed Farook, salah seorang pelaku penembakan, mengambil jasa utang online dari Prosper Marketplace yang berada di San Francisco.
Dia kemudian menarik dana 10.000 dolar AS sekitar 20 November di San Bernardino, kota berpenduduk 200.000 orang di mana dia dan istrinya melancarkan serangan maut dua pekan kemudian.
Menurut Fox News, para penyidik berusaha memastikan apakah dana 10.000 dolar AS yang ditarik dari Union Bank itu telah digunakan untuk membayar Enrique Marquez, sahabat Farook, yang membelikan dua senjata otomatis AR-15 yang digunakan untuk penembakan massal itu.
Jika benar demikian, Marquez bisa terkena dakwaan, khususnya jika dia membuat modifikasi ilegal yang ditemukan pada kedua senjata itu, lapor Fox.
Selain itu, pada hari-hari menjelang pembantaian, paling sedikit ada tiga kali transfer dana sekitar 5.000 dolar AS ke rekening ibunda Farook, Rafia.
Farook (28) dan istrinya yang kelahiran Pakistan, Tashfeen Malik (29), telah teradikalisasi lama sebelum melancarkan penembakan massal di San Bernandino itu, kata FBI.
Pasangan suami istri menitipkan bayi perempuannya kepada nenek sang bayi Rabu sebelum menuju Inland Regional Center di mana para kolega kerja Farook tengah berkumpul untuk merayakan akhir tahun.
Suami istri ini memberondong mereka sehingga membunuh 14 orang dan melukai 21 orang lainnya. Pasangan suami istri itu sendiri kemudian tewas setelah baku tembak dengan polisi.
Para penyidik AS mengaku tengah menyelidiki sebuah posting Facebook milik Malik karena perempuan ini diyakini telah menyatakan sumpah setia kepada pemimpin ISIS Abubakar al-Baghdadi, sebelum melancarkan serangan ke California.
Namun seorang penyidik menyatakan dalam sumpah setia itu tertulis "we" atau "kami" sehingga baik Farook maupun Malik telah bersumpah setia kepada pemimpin ISIS itu.
Farook yang kelahiran AS adalah inspektur kesehatan pada San Bernardino County dengan gaji per tahun 53.000 dolar AS.
Farook punya rekening bagus yang memuluskannya untuk mengajukan pinjaman.
Sementara itu bank online yang berbasis di Utah yang meminjamkan uang kepada Farook, WebBank.com, menyatakan pihaknya dilarang mengomentari peminjam atau pengaju pinjaman kepada bank itu.
"WebBank mengevaluasi semua aplikasi pinjaman sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum, termasuk hukum antiterorisme dan anti pencucian uang AS," kata bank ini.
New York Post melaporkan bahwa ayahanda Farook tengah diawasi FBI karena aktivitas anaknya itu dan kaitan pribadinya dengan Pakistan.
Ayahanda Farook tiba di AS pada 1972 dan mendapatkan kewarganegaraan AS pada 1999, demikian AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015
Tags: