Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa ditutup melemah sebesar 57,21 poin didorong sentimen domestik dan eksternal yang kurang kondusif.
IHSG BEI ditutup melemah sebesar 57,21 poin atau 1,26 persen menjadi 4.464,18, sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 13,49 poin (1,72 persen) menjadi 767,73.
"Pelaku pasar saham terutama asing kembali melakukan aksi jual terhadap saham-saham di dalam negeri menyusul sentimen domestik dan eksternal yang kurang kondusif," ujar analis LBP Enterprise, Lucky Bayu Purnomo di Jakarta, Selasa.
Ia mengemukakan bahwa harga komoditas dunia yang masih dalam tren penurunan serta data perdagangan Tiongkok yang dirilis pada hari ini (Selasa, 8/12) yang belum menunjukan perbaikan menambah kekhawatiran pelaku pasar di negara-negara berkembang.
"Ekonomi Tiongkok yang masih melambat akan menahan laju ekonomi di negara berkembang, termasuk Indonesia yang akhirnya dapat berdampak negatif pada kinerja emiten," katanya.
Dari dalam negeri, lanjut dia, penyerapan anggaran belanja modal pemerintah yang masih kurang maksimal pada tahun 2015 ini menambah sentimen negatif bagi pasar modal. Kurang maksimalnya penyerapan anggaran belanja modal dikhawatirkan dapat menahan laju ekonomi domestik.
"Akumulasi sentimen domestik dan eksternal itu yang memicu pelaku pasar saham melakukan aksi lepas saham," katanya.
Sepanjang hari ini, frekuensi transkasi tercatat mencapai 217.674 kali dengan jumlah saham dipindahtangankan 2,58 miliar lembar saham senilai Rp3,75 triliun. Sebanyak 69 saham harganya naik, 225 saham melemah, dan 64 saham stagnan.
Dari bursa regional, indeks Hang Seng bursa Hong Kong turun 298,09 poin (1,34 persen) menjadi 21.905,13, indeks Nikkei bursa Tokyo turun 205,55 poin (1,04 persen) ke level 19.492,60, dan Straits Times Singapura melemah 23,60 poin (0,81 persen) ke posisi 2.877,32.
Indeks BEI ditutup melemah 57,21 poin
8 Desember 2015 17:23 WIB
Ilustrasi: Bursa Efek Indonesia (ANTARA FOTO/Fanny Kusumawardhani)
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015
Tags: