Kupang (ANTARA News) - Pengamat politik dan hukum administrasi negara dari Universitas Nusa Cendana, Kupang, Johanes Tuba Helan menilai tindakan perekaman oleh Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin bukan kejahatan, dan lebih penting lagi adalah kebenaran isi rekaman itu.
"Menurut saya, tindakan perekaman bukan kriminal. Hal yang paling mendasar adalah kebenaran dari isi rekaman percakapan itu," kata Johanes Tuba Helan kepada Antara di Kupang, Selasa.
Kemarin, Ketua DPR Setya Novanto dalam nota pembelaan tertulis berisi 12 halaman yang diajukannya ke MKD, menilai tindakan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin adalah tindakan kriminal dan kejahatan sehingga dia menyatakan alat bukti rekaman yang diajukan Menteri ESDM Sudirman Said adalah ilegal.
Menurut Johanes Tuba Helan, jika Setya Novanto berpendapat tindakan Maroef kriminal, maka dia seharusnya melaporkan Maroef kepada polisi untuk diusut.
Tuba Helan mengatakan hal yang utama adalah kebenaran isi rekaman peristiwa. Jika isi rekaman peristiwa itu benar, maka polisi dan jaksa dapat menyelidikinya.
"Kalau ada aspek pidana, maka penyidik dapat mengambil tindakan, dengan menetapkan seseorang menjadi tersangka," kata Johanes.
Menurut pengamat, yang penting kebenaran isi rekaman
8 Desember 2015 14:04 WIB
Setya Novanto Diperiksa MKD (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015
Tags: