Presiden akan resmikan pengoperasian MVPP PLN
8 Desember 2015 13:16 WIB
Pekerja mengawasi Kapal Pembangkit Listrik Marine Vessel Power Plant (MVPP) "Karadeniz Powership Zeynep Sultan" berkapasitas 120 Mega Watt (MW) di Pelabuhan Nusantara Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/12). Kapal tersebut berkapasitas 120 Megawatt (MW) buatan Turki tahun 2014 dan disewa PT PLN selama lima tahun untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik di Gorontalo - Sulawesi Utara. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meresmikan pengoperasian Marine Vessel Power Plant (MVPP) PT PLN (Persero) di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa.
Presiden Jokowi dijadwalkan hadir di Pelabuhan PT Indonesia Kendaraan Terminal (PT IKT) di Jalan Sindang Laut Nomor 101 Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Selasa siang.
Pada kesempatan itu Jokowi akan meresmikan pengoperasian kapal pembangkit listrik (Marine Vessel Power Plant) berkapasitas 120 Megawatt.
Peresmian ini akan ditandai dengan pelepasan keberangkatan Marine Vessel Power Plant dari Tanjung Priok untuk memperkuat kelistrikan di beberapa lokasi di Indonesia, salah satunya di Provinsi Gorontalo dan Sulawesi Utara.
Kedua provinsi itu menjadi daerah tujuan pertama karena sudah terhubung dalam sistem interkoneksi kelistrikan 150 kilo Volt.
Marine Vessel Power Plant buatan tahun 2014 disewa oleh PLN selama jangka waktu 5 tahun dalam rangka memenuhi kebutuhan pembangkit listrik yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Kapal ini bisa dioperasikan dengan dua bahan bakar yaitu fuel jenis heavy fuel oil dan gas.
Titik koneksi awal Marine Vessel ini yaitu Amurang. Pembangunan tower transmisi 150 kV yang menghubungkan Marine Vessel Power Plant ke switchyard untuk selanjutnya disuplai ke gardu induk Lopana.
Perjalanan Marine Vessel Power Plant ke Amurang diperkirakan akan memakan waktu sekitar tujuh hari.
Sebagaimana diketahui, untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik sesuai dengan rencana usaha penyediaan tenaga listrik, dibutuhkan pembangkit yang dapat menyuplai daya jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang bagi beberapa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.
Salah satu cara yang ditempuh PLT adalah dengan menyediakan pembangkit listrik yang dapat dipindahkan sesuai kebutuhan sistem yaitu menggunakan Marine Vessel Power Plant.
Kapal buatan Turki ini memiliki titik interkoneksi di sisi tegangan tinggi, 70 kV/150 kV).
Selanjutnya PLN juga akan mendatangkan power plant serupa untuk beberapa lokasi antara lain Sumatera Bagian Utara (240 MW), Kupang (60 MW), Ambon (60 MW), dan Lombok (60 MW).
Presiden Jokowi dijadwalkan hadir di Pelabuhan PT Indonesia Kendaraan Terminal (PT IKT) di Jalan Sindang Laut Nomor 101 Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Selasa siang.
Pada kesempatan itu Jokowi akan meresmikan pengoperasian kapal pembangkit listrik (Marine Vessel Power Plant) berkapasitas 120 Megawatt.
Peresmian ini akan ditandai dengan pelepasan keberangkatan Marine Vessel Power Plant dari Tanjung Priok untuk memperkuat kelistrikan di beberapa lokasi di Indonesia, salah satunya di Provinsi Gorontalo dan Sulawesi Utara.
Kedua provinsi itu menjadi daerah tujuan pertama karena sudah terhubung dalam sistem interkoneksi kelistrikan 150 kilo Volt.
Marine Vessel Power Plant buatan tahun 2014 disewa oleh PLN selama jangka waktu 5 tahun dalam rangka memenuhi kebutuhan pembangkit listrik yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Kapal ini bisa dioperasikan dengan dua bahan bakar yaitu fuel jenis heavy fuel oil dan gas.
Titik koneksi awal Marine Vessel ini yaitu Amurang. Pembangunan tower transmisi 150 kV yang menghubungkan Marine Vessel Power Plant ke switchyard untuk selanjutnya disuplai ke gardu induk Lopana.
Perjalanan Marine Vessel Power Plant ke Amurang diperkirakan akan memakan waktu sekitar tujuh hari.
Sebagaimana diketahui, untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik sesuai dengan rencana usaha penyediaan tenaga listrik, dibutuhkan pembangkit yang dapat menyuplai daya jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang bagi beberapa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.
Salah satu cara yang ditempuh PLT adalah dengan menyediakan pembangkit listrik yang dapat dipindahkan sesuai kebutuhan sistem yaitu menggunakan Marine Vessel Power Plant.
Kapal buatan Turki ini memiliki titik interkoneksi di sisi tegangan tinggi, 70 kV/150 kV).
Selanjutnya PLN juga akan mendatangkan power plant serupa untuk beberapa lokasi antara lain Sumatera Bagian Utara (240 MW), Kupang (60 MW), Ambon (60 MW), dan Lombok (60 MW).
Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: