Jakarta (ANTARA News) - LSM Koalisi Bersama Rakyat (Kibar) siap mendukung pengembangan Tungku Sehat Hemat Energi (TSHE) yang merupakan program kerja sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan Bank Dunia.

"Kami siap mendukung program insiatif Kementerian ESDM dan Bank Dunia dalam pengembangan tungku atau kompor tersebut karena bertujuan mulia membantu pemberdayaan ekonomi masyarakat pedesaan dan pesisir," kata Sekjen Kibar, Frans X Watu di Jakarta, Senin.

Frans mengemukakan keterangan tersebut kepada wartawan terkait akan segera dikembangkannya Program Inisiatif TSHE yang merupakan kerja sama antara Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian EDSM dengan Bank Dunia.

Bank Dunia sendiri mengakui bahwa pengembangan Program Inisiatif TSHE merupakan salah satu program yang sangat penting dalam rangka pengentasan kemiskinan di Indonesia.

Bank Dunia menyatakan selalu terbuka untuk meningkatkan kerja sama dengan Indonesia. Selama ini institusi keuangan multilateral itu banyak berperan dalam pendanaan proyek-proyek infrastruktur, terutama yang terkait dengan program pendidikan, kesehatan, hingga kewirausahaan.

Saat ini Bank Dunia juga mulai menyasar bantuan pendanaan untuk proyek infrastruktur di luar Jawa seperti pembangunan jalan, fasilitas air bersih, dan rumah susun.

Sekjen Kibar lebih lanjut mengemukakan, pihaknya belum lama berselang mendapat undangan dari Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian EDSM untuk menghadiri peluncuran hasil uji TSHE tahap kedua.

"Kami menyambut baik undangan tersebut, Kebetulan Kepala Departemen Riset Pusat Informasi dan Kepustakaan Kibar Sigit Wahyu Jatmiko merupakan salah satu ahli dalam pembuatan tungku tersebut," katanya.



Bantu pemda

Frans juga mengemukakan, pengembangan TSHE bertujuan membantu pemerintah daerah dalam Program Desa Mandiri Energi serta membantu melepaskan ketergantungan masyarakat pedesaan terhadap bahan bakar minyak (BBM) dan bahan bakar gas (BBG).

Dalam Program TSHE itu Kibar akan bertindak sebagai "market aggregator|, dalam pengertian sebagai pihak yang memasarkan tungku itu dengan harga bersubsidi dari Bank Dunia serta dengan pembayaran bertahap, selain juga membantu cara penggunaannya dalam rangka pemberdayaan ekonomi warga desa.

Ia menambahkan, Kibar itu sendiri adalah LSM yang tidak berafiliasi dengan parpol mana pun, tetapi mendukung kebijakan Pemerintah sepanjang kebijakan itu bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat, khususnya rakyat di pedesaan dan pesisir yang selama ini secara ekonomi masih terpinggirkan.

LSM yang kini sudah memiliki kepengurusan di 26 provinsi itu didirikan pada 1 Oktober 2015, kemudian disahkan Kementerian Hukum dan HAM pada 7 Oktober dan dideklarasikan pada 28 Oktober 2015.

LSM yang dipimpin Ir HM Nurcahyo Riswanto itu mempunyai slogan "one heart, one family, one nation" (satu hati, satu keluarga, satu bangsa) serta visi menumbuhkan gerakan nasional ekonomi kerakyatan dan pembangunan pedesaan dan pesisir dalam bingkai gotong royong sebagai budaya bangsa.