Polda minta data antemortem korban longsor Bengkulu
7 Desember 2015 16:47 WIB
Para relawan menggali timbunan tanah saat evakuasi korban tanah longsor di Desa Lebong Tandai, Kecamatan Napal Putih, Bengkulu Utara, Bengkulu, Sabtu (5/12/15). ( ANTARA FOTO/Doc-Humas POLDA Bengkulu/dm/pras/15)
Bengkulu (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Bengkulu meminta data antemortem dari seluruh keluarga korban tanah longsor di Dusun Karang Sulu, Desa Lebong Tandai, Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, untuk keperluan identifikasi.
Ketua tim DVI Polda Bengkulu, AKBP Andri B di Bengkulu, Senin, mengatakan data tersebut dibutuhkan untuk memastikan status jenazah dari korban longsor.
"Belum seluruhnya yang memberikan, kita minta keluagra berikan data korban ke posko antemortem di posko lokasi longsor Napal Putih atau di RS Bhayangkara Kota Bengkulu," kata dia.
Hasil tes antemortem nantinya kata Andri akan dicocokkan dengan tes postmortem dan jenazah yang ditemukan dari hasil pencarian.
Saat ini tim DVI kata Andri, sedang melakukan memeriksa postmortem dari satu korban yang ditemukan tim pencari pada Minggu sore.
"Besok akan kita rilis status jenazah," ucapnya.
Sesuai dengan ciri fisik dari yang dijelaskan keluargaa, satu korban bencana longsor yang ditemukan menurut Sekretaris BPBD Bengkulu Utara, Sudiro, bernama Anton (24).
"Korban sudah berhasil di evakuasi, dari lokasi longsor," kata dia.
Dengan ditemukan korban meninggal atas nama Anton, tim pencari sudah menemukan empat dari 18 warga yang tertimbun longsor.
Hujan deras yang terjadi sejak Rabu 2/12 hingga Kamis 3/12 menjadi penyebab longsor di Dusun Karang Sulu. Bencana tersebut terjadi sekitar pukul 02.00 WIB, 18 orang warga beserta sekitar 20 rumah pondok yang berlokasi di kebun warga ikut tertimbun longsor.
"Tiga korban yang ditemukan sebelum Anton, yakni dua yang meninggal sudah kita serahkan kepada keluarga, begitu juga satu orang selamat yang mengalami patah kaki," ujarnya.
Ada 14 orang lagi yang masih dalam pencarian tim gabungan BPBD Bengkulu Utara, BPBD Kabupaten Lebong, dinas sosial, masyarakat setempat, PMI, TNI dan Polri.
Ketua tim DVI Polda Bengkulu, AKBP Andri B di Bengkulu, Senin, mengatakan data tersebut dibutuhkan untuk memastikan status jenazah dari korban longsor.
"Belum seluruhnya yang memberikan, kita minta keluagra berikan data korban ke posko antemortem di posko lokasi longsor Napal Putih atau di RS Bhayangkara Kota Bengkulu," kata dia.
Hasil tes antemortem nantinya kata Andri akan dicocokkan dengan tes postmortem dan jenazah yang ditemukan dari hasil pencarian.
Saat ini tim DVI kata Andri, sedang melakukan memeriksa postmortem dari satu korban yang ditemukan tim pencari pada Minggu sore.
"Besok akan kita rilis status jenazah," ucapnya.
Sesuai dengan ciri fisik dari yang dijelaskan keluargaa, satu korban bencana longsor yang ditemukan menurut Sekretaris BPBD Bengkulu Utara, Sudiro, bernama Anton (24).
"Korban sudah berhasil di evakuasi, dari lokasi longsor," kata dia.
Dengan ditemukan korban meninggal atas nama Anton, tim pencari sudah menemukan empat dari 18 warga yang tertimbun longsor.
Hujan deras yang terjadi sejak Rabu 2/12 hingga Kamis 3/12 menjadi penyebab longsor di Dusun Karang Sulu. Bencana tersebut terjadi sekitar pukul 02.00 WIB, 18 orang warga beserta sekitar 20 rumah pondok yang berlokasi di kebun warga ikut tertimbun longsor.
"Tiga korban yang ditemukan sebelum Anton, yakni dua yang meninggal sudah kita serahkan kepada keluarga, begitu juga satu orang selamat yang mengalami patah kaki," ujarnya.
Ada 14 orang lagi yang masih dalam pencarian tim gabungan BPBD Bengkulu Utara, BPBD Kabupaten Lebong, dinas sosial, masyarakat setempat, PMI, TNI dan Polri.
Pewarta: Boyke LW
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015
Tags: