Jakarta (ANTARA News) - Menteri ESDM Sudirman Said melaporkan pengaktifan kembali keanggotaan Indonesia di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Hari ini saya bertemu Presiden untuk melaporkan hasil-hasil sidang OPEC," kata Sudirman Said di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.

Ia menyebutkan salah satu hasil Sidang OPEC adalah menerima pengaktifan secara resmi keanggotaaan Indonesia di organisasi itu.

"Kemudian hasil sidang yang kedua, Widyawan Prawiraatmaja dikukuhkan sebagai Gubernur OPEC," kata Sudirman.

Ia menyebutkan dalam waktu dekat Indonesia juga harus segera memberikan nama-nama untuk menjadi national representative (perwakilan nasional) yang bekerja di Sekretariat OPEC di Wina, Austria.

Menurut Sudirman, dengan kembali menjadi anggota OPEC, Indonesia ada dalam satu komunitas yang punya peran dalam menentukan pasokan energi internasional terutama migas.

"Dengan berada di tengah-tengah mereka, kita punya jaringan, punya hubungan baik, itu akan membuat kita punya akses kepada pemikiran-pemikiran ke depan sehingga bisa kita jadikan sebagai dasar untuk menata strategi dan policy (kebijakan) energi kita," katanya.

Ia menyebutkan langkah itu sudah mulai membuahkan hasil karena beberapa pembelian langsung pada negara produsen sudah dirintis dan sudah membuka potensi-potensi keberhasilan.

Sudirman mencontohkan sekitar dua pekan lalu ada tanda tangan perjanjian antara Pertamina dan Saudi Aramco untuk membangun kilang sehingga dengan itu akan ada pasokan crude ke Indonesia.

Saudi Arabia dan Indonesia sedang menjajaki kemungkinan kerja sama dalam membangun penyimpanan sehingga ada investasi dalam storage-nya kemudian mereka menaruh produknya atau crudenya di Indonesia.

"Bagi Indonesia suatu advantage (keuntungan) karena dengan begitu biaya stok akan ditanggung oleh pemilik barang," katanya.

Selain itu dengan Iran Indonesia mendapatkan pasokan LPG dengan harga jauh lebih murah daripada harga pasar karena jangka panjang.

"Kemudian juga penjajakan kerja sama dalam listrik dan juga kilang dengan Qatar, dalam waktu dekat akan kita tanda tangani MoU dengan Qatar untuk pembangunan pembangkit listrik 500 MW di Sumut bersama dengan PLN," katanya.


Hari Nusantara

Menteri ESDM juga melaporkan persiapan peringatan Hari Nusantara yang akan diselenggarakan 13 Desember 2015.

"Insya Allah Presiden akan hadir. Sebenarnya rangkaian peringatan sudah dimulai sejak awal tahun lalu dengan penyelenggaraan seminar, pameran, acara bakti sosial di seluruh kawasan Indonesia," katanya.

"Hari-hari ini di Aceh sedang berlangsung banyak kegiatan, ada pembersihan hutan bakau, temanya adalah bagaimana membangun Nusantara," katanya.

Ia menjelaskan Hari Nusantara adalah peringatan Deklarasi Juanda. Ada dua hal penting dalam sejarah Proklamasi yaitu Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, kemudian kedua pada1947 saat Deklarasi Juanda yang mengumumkan wilayah Indonesia.

"Inilah yang akan diperingati di Aceh pada tanggal 13 Desember," katanya.