Cilacap (ANTARA News) - Dua dari 18 jenazah korban tabrakan KRL Commuter Line dengan metromini --Melisa Dewi dan Elisah-- dimakamkan di kampung halamannya, Desa Banjarwaru, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Senin siang.

Kedatangan jenazah kakak-beradik itu disambut haru oleh keluarga dan ratusan pelayat yang sudah menunggu di rumah duka, Desa Banjarwaru, Kecamatan Nusawungu, Cilacap, sejak Senin pagi.

Suami Melisa --Kasto-- tampak tidak kuasa menahan kesedihan sehingga jatuh pingsan ketika melihat jenazah istrinya.

Setelah disalatkan, kedua jenazah dimakamkan di pemakaman umum Desa Banjarwaru.

Ibunda korban, Turiyah, mengatakan kedua putrinya sering pulang ke rumah di sela kesibukan mereka bekerja di Jakarta.

"Mereka terakhir pulang setengah bulan lalu saat Melisa menikah. Kemarin, saya dikabari saudara kalau ada kecelakaan, saya kehilangan dua anak," kata dia.

Melisa adalah pengantin baru yang baru dinikahi Kasto pada 19 November 2015. Tadinya Kasto akan menyusul Melisa hari ini dan kembali bekerja di Jakarta.

"Hari Minggu (6/12), saya dikabari keluarga, katanya Eli (Elisah) sudah meninggal dunia, Meli (Melisa) kritis. Kami komunikasi terakhir lewat SMS, malam Minggu," kata Kasto.

Informasi yang dihimpun dari keluarga korban, saat kecelakaan maut itu terjadi, Melisa dan Elisah serta pamannya yang turut menjadi korban kecelakaan itu sedang dalam perjalanan pulang setelah menghadiri sebuah hajatan.

Commuter Line tujuan Kampung Bandan-Duri menabrak metromini jurusan Kalideres-Grogol di perlintasan kereta api Angke, Jakarta, Minggu (6/12) setelah sopir metromini ini menerebos pintu perlintasan kereta api.