Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie mengharapkan Gerakan Nasional #KepoinPilkada yang didekalrasikan 5 November 2015, diharapkan mampu mengedukasi masyarakat agar menjadi pemilih yang cerdas dan kritis.

"Saya dan kawan-kawan PSI menginisiasi gerakan #KepoinPilkada. PSI sendiri bukan peserta Pilkada dan tidak mendukung calon kepala daerah manapun, karena gerakan ini memiliki misi mengedukasi masyarakat," kata Grace dalam keterangan persnya di Jakarta, Minggu.

Dia mengatakan, Gerakan #KepoinPilkada memiliki dua misi, yaitu pertama mengedukasi masyarakat agar menjadi pemilih yang cerdas dan kritis.

Kedua mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif mengawal pilkada agar bersih dan berkualitas. Bergandengan tangan dengan puluhan influencer, #KepoinPilkada berperan sebagai fasilitator (endorser) bagi semua gerakan yang memiliki misi sama.

Menurut Grace, saat ini yang sudah berkoordinasi dengan kami untuk diendorse adalah gerakan Kawal Pilkada, Change.Org dan Public Virtue Institute.

"Jadi semua influencer yang tergabung dalam #KepoinPilkada akan melakukan kampanye di media sosial secara serempak untuk mendukung gerakan yang sudah dijalankan oleh Kawal Pilkada, Change.Org dan PVI," ujar Grace.

Dia menambahkan, tidak kurang 80 tokoh yang berkomitmen untuk mendukung gerakan #KepoinPilkada, antara lain mantan ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, akademisi Hamdi Muluk, CEO dan Co-Founder NET TV Wishnutama, Ketua PUKAT UGM Zainal Arifin Mukhtar, aktivis Indonesia Corruption Watch Emerson Yuntho, sastrawan Goenawan Mohammad, aktor Christian Sugiono, penyiar radio Ronald Surapradja, dan novelis Ayu Utami.

"Kepo berarti bersikap kritis dan cerdas dalam menggunakan hak pilihnya pada 9 Desember 2015. Nah sekarang kita akan memilih pemimpin yang akan menentukan nasib masyarakat, masa kita cuek. Justru kadar ke-kepoan kita harus naik 100 persen," kata Grace.

Sebanyak 269 kepala daerah akan dipilih dalam Pilkada 9 Desember mendatang. "Ini momentum penting dalam sejarah demokrasi di Indonesia, jika Pilkada mendatang banyak melahirkan pemimpin-pemimpin yang baik, maka sebuah langkah besar bagi Indonesia 5 tahun yang akan datang," ujarnya.

Gerakan #KepoinPilkada ini juga ingin mengajak semua kalangan untuk bicara soal politik yang tidak melulu harus diruang seminar, workshop atau debat politik serius, namun #KepoinPilkada ini juga bisa menjadi ajang rumpi anak muda sambil kongkow dengan kawan-kawannya. Peduli pada Pilkada adalah hak dan kewajiban semua warga negara.

Demokrasi menghendaki adanya partisipasi. "Kran nya sudah dibuka,maka jangan menjadi generasi yang pasif, tapi cobalah menjadi aktif berpartisipasi layaknya menjadi seorang detektif yang fokus memelototi targetnya. Yuk, Kepoin Pilkada," demikian Grace Natalie.