Rejanglebong (ANTARA News) - Penjabat Gubernur Bengkulu Suhajar Diantoro saat berada di Rejanglebong Sabtu (5/12) mengatakan sekitar 15 korban longsor di Lebong Tandai Bengkulu Utara masih dicari.

"Saya hari Jumat kemarin ke lokasi bencana alam dan menghadiri penyerahan dua jenazah yang ditemukan tim SAR kepada pihak keluarga, sedangkan satu korban selamat juga sudah menjalani perawatan di rumah sakit. Sedangkan untuk korban lainnya yang berdasarkan keterangan korban selamat masih ada 15 orang yang tertimbun dan mereka masih dalam pencarian tim SAR dibantu petugas dari TNI/Polri dan masyarakat," katanya.

Kejadian tanah longsor itu sendiri kata dia, terjadi dilokasi penambangan rakyat tepatnya di Desa Lebong Tandai Kecamatan Napal Putih Kabupaten Bengkulu Utara, para penambang ini di antaranya warga Desa Lebong Tambang Kecamatan Lebong Utara Kabupaten Lebong, sedangkan yang lainnya belum diketahui.

Dari kejadian itu, tambah dia, petugas penyelamat berhasil mengevakuasi tiga orang, satu dalam keadaan selamat dan cidera di bagian kaki, sedangkan dua lainnya meninggal dunia. Berdasarkan keterangan korban yang selamat ini diduga masih ada belasan warga lainnya yang tertimbun dan masih dalam pencarian petugas.

Setelah melihat kondisi dilapangan dirinya selaku Penjabat Gubernur Bengkulu langsung memerintah tiga langkah penting antara lain melakukan pencarian sampai batas yang ditentukan oleh pihak yang berwenang yaitu tim SAR.

Kedua memerintahkan Dinas Sosial dan BPBD Bengkulu mengkoordinir dan mengkondisikan bantuan sembako untuk dua lokasi kejadian yakni lokasi pertama ialah tempat kejadian longsor, dan lokasi kedua ialah Desa Lebong Tandai yang selama ini hanya bisa dijangkau dengan menggunakan jalur kereta api ini atau disebut molek yang terputus sehingga mengisolasi desa tersebut.

Sedangkan langkah ketiga ialah memerintah Dinas PU Bengkulu untuk menanggulangi kerusakan jalur molek ataupun membuat jalur alternatif sehingga warga Desa Lebong Tandai tidak terisolir.

"Saya tanya kadesnya disana ada berapa kepala keluarga jika ada 147 orang, dimana 30 persen rumah tangga miskin maka sekitar 40 KK ini menurut perhitungan saya stok sembakonya sudah habis, karena mereka rata-rata hanya mampu menyiapkan stok hanya untuk tiga hari berjalan," ujarnya.

Bantuan sembako untuk kalangan warga Desa Lebong Tandai tersebut kata dia, pada Sabtu siang sudah diangkut dengan menggunakan satu unit helikopter milik BNPB yang dikirim dari Palembang Sumsel. Helikopter ini mulai mengangkut 34 koli sekitar 600-700 kg bahan-bahan makanan seperti beras, mie instan, gula dan bahan lainnya.

Sebelumnya bencana tanah longsor terjadi di wilayah Lebong Tandai Kecamatan Napal Putih Kabupaten Bengkulu Utara pada Kamis dini hari (3/12) sekitar pukul 01.00 WIB, akibat kejadian ini setidaknya ada 18 warga tertimbun longsoran bukit yang menimbun pemukiman mereka.