Jakarta (ANTARA News) - Calon Pimpinan KPK, Johan Budi, mengatakan makalah yang ditulisnya dalam rangkaian uji kelayakan dan kepatutan Capim KPK, mengenai konsep pemberantasan korupsi bukan hanya menimbulkan efek jera namun memberikan penyelamatan keuangan negara yang sebesar-besarnya.
"Saya menyampaikan pemberantasan korupsi tidak hanya punya tujuan menimbulkan efek jera namun harus bisa penyelamatan keuangan negara yang besar," katanya di Gedung Nusantara II, Jakarta, Jumat.
Menurut dia, dirinya juga menuliskan bidang pencegahan korupsi harus terbentuk sistem birokrasi dengan tata kelola pemerintahan yang baik.
Dia menjelaskan, penindakan dan pencegahan menurut saya harus dilakukan secara simultan sinergi dan dengan kecepatan yang sama sehingga korupsi bisa dicegah.
"Masing-masing harus sama, tidak boleh mengedepankan penindakan, tidak boleh juga mengedepankan pencegahan saja," ujarnya.
Hal itu menurut dia, termasuk mengenai sinergi antara KPK, Kepolisian dan Kejaksaan, serta sinergi antar tiga intitusi penegak hukum itu harus dilakukan.
Ketika ditanyakan apakah dalam pertanyaan makalah juga ditanya mengenai revisi UU KPK, Johan menuturkan hal tersebut disinggung secara tidak langsung.
"Ada juga (pertanyaan dalam makalah) yang dikaitkan dengan bagaimana KPK kedepan," katanya.
Johan juga mengatakan dirinya mendapatkan jadwal wawancara dalam uji kelayakan dan kepatutan pada Senin (14/12) pukul 15.00 WIB.
Dia mengaku persiapan yang dilakukannya adalah tidur yang cukup serta berdoa agar diberikan jalan yang terbaik.
Saat ditanya apakah optimis dalam proses uji kelayakan, Johan menyerahkan keputusan pada Komisi III.
"Dipilih silahkan, tidak dipilih silahkan, kita serahkan ke Komisi III," katanya.
Pemberantasan korupsi harus selamatkan keuangan negara
4 Desember 2015 19:36 WIB
Plt Pimpinan KPK Johan Budi. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: