Nahdliyin diimbau jangan golput
4 Desember 2015 18:29 WIB
Dokumentasi petugas mengepak logistik surat suara, formulir dan alat coblos ke dalam kotak suara di gudang KPU Trenggalek, Jawa Timur, Kamis (3/12). Sebanyak 2.600 kotak suara berisi logistik pilkada itu akan didistribusikan ke 1.300 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 157 desa/kelurahan 14 kecamatan se-Kabupaten Trenggalek pada H-3 Pilkada Serentak, 9 Desember 2015. (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)
Surabaya (ANTARA News) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) menginstruksikan seluruh warga Nahdliyyin tidak golput atau tak memilih dalam Pilkada serentak di 269 daerah di Indonesia, 9 Desember 2015.
"Saya imbau kepada seluruh warga NU jangan sampai abstain dan golput pada pelaksanaan Pilkada serentak mendatang," ujar Ketua Umum PB NU, KH Said Aqil Siraj, di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, momentum Pilkada 2015 merupakan pesta demokrasi terbesar yang kali pertama digelar serentak di Tanah Air sehingga seluruh WNI wajib menyukseskannya.
"Mari sukseskan Pilkada dengan semangat pesaudaraan dan membangun demokrasi yang indah," kata ulama kelahiran Cirebon, Jawa Barat tersebut.
Setiap kompetisi, kata dia, tentu ada konflik dan ketegangan karena berusaha menjadi pemenang, namun diharapkan perbedaan pendapat tidak meluas dan dapat diselesaikan dengan cara yang baik.
"Tidak perlu buat kerusuhan dan terima hasil resminya. Ingat, yang menang adalah saudara kita, dan yang kalah juga saudara kita," kata alumnus Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur itu.
Orang nomor satu di NU tersebut berharap masyarakat menggunakan hak pilihnya sesuai hati nurani, bukan berdasarkan paksaan, termasuk memilih karena uang.
"Mari gunakan hak pilih dengan pilihan yang tulus, bukan karena uang," kata ulama yang pernah mengenyam pendidikan di Universitas King Abdul Aziz, Arab Saudi tersebut.
Sementara itu, Komisioner KPU RI Juri Ardiantoro di sela konsolidasi Pilkada serentak di Ngawi, Jawa Timur (2/12), menyatakan persiapan di seluruh Tanah Air secara umum telah sesuai jadwal yang ditetapkan.
"Memang masih ada sejumlah persoalan yang menghambat jalannya tahapan, di antaranya masalah status pasangan calon kepala daerah. Namun, secara umum persiapan sudah sesuai jadwal," katanya.
"Saya imbau kepada seluruh warga NU jangan sampai abstain dan golput pada pelaksanaan Pilkada serentak mendatang," ujar Ketua Umum PB NU, KH Said Aqil Siraj, di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, momentum Pilkada 2015 merupakan pesta demokrasi terbesar yang kali pertama digelar serentak di Tanah Air sehingga seluruh WNI wajib menyukseskannya.
"Mari sukseskan Pilkada dengan semangat pesaudaraan dan membangun demokrasi yang indah," kata ulama kelahiran Cirebon, Jawa Barat tersebut.
Setiap kompetisi, kata dia, tentu ada konflik dan ketegangan karena berusaha menjadi pemenang, namun diharapkan perbedaan pendapat tidak meluas dan dapat diselesaikan dengan cara yang baik.
"Tidak perlu buat kerusuhan dan terima hasil resminya. Ingat, yang menang adalah saudara kita, dan yang kalah juga saudara kita," kata alumnus Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur itu.
Orang nomor satu di NU tersebut berharap masyarakat menggunakan hak pilihnya sesuai hati nurani, bukan berdasarkan paksaan, termasuk memilih karena uang.
"Mari gunakan hak pilih dengan pilihan yang tulus, bukan karena uang," kata ulama yang pernah mengenyam pendidikan di Universitas King Abdul Aziz, Arab Saudi tersebut.
Sementara itu, Komisioner KPU RI Juri Ardiantoro di sela konsolidasi Pilkada serentak di Ngawi, Jawa Timur (2/12), menyatakan persiapan di seluruh Tanah Air secara umum telah sesuai jadwal yang ditetapkan.
"Memang masih ada sejumlah persoalan yang menghambat jalannya tahapan, di antaranya masalah status pasangan calon kepala daerah. Namun, secara umum persiapan sudah sesuai jadwal," katanya.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015
Tags: