KONI akhirnya copot lambang lima ring
4 Desember 2015 18:23 WIB
Ilustrasi--Tono Suratman Terpilih Kembali Tono Suratman terpilih kembali menjadi Ketua Umum KONI Pusat untuk periode 2015-2019 secara aklamasi dalam Musornas KONI ke-XII yang di ikuti 34 KONI se-Indonesia dan Pengurus Besar (PB) 58 cabang olahraga, Minggu (29/11). Bursa pemilihan ketua umum KONI tersebut hanya memiliki satu calon yaitu calon petahana. (ANTARA FOTO/Indrayadi TH)
Jakarta (ANTARA News) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) akhirnya mencopot lambang lima ring pada logo yang selama ini dipakai setelah mendapatkan desakan dari banyak pihak mulai dari pemerintah hingga Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Wakil Ketua Umum KONI Suwarno di Jakarta, Jumat mengatakan, pencopotan lima ring pada logo KONI merupakan amanat Musyawarah Olahraga Nasional (Musornas) dan keputusan tersebut akan dibawa saat KONI dan KOI melakukan kunjungan ke IOC.
"Dari kemarin KONI tidak lagi menggunakan lima ring. Mudah-mudahan kedepannya terjadi harmonisasi dan lebih baik lagi," katanya di Kantor KOI FX Senayan, Jakarta.
Selain memastikan tidak akan menggunakan lambang lima ring pada logo KONI, mantan Ketua Satlak Prima itu menegaskan jika pihaknya juga sudah melaporkan hasil Musornas serta sudah membalas surat yang dilayangkan oleh Kemenpora yang ditandatangani oleh Sesmen Alfitra Salamm.
Dalam surat balasan tersebut, kata dia, juga dijelaskan secara detail apa yang dihasilkan dalam Musornas termasuk tidak akan lagi menggunakan logo lima ring yang selama ini menjadi pantauan.
"Kita sudah menjelaskan ke Kemenpora baik lisan maupun tulisan. Surat juga sudah kami kirim. Yang jelas apa yang kami lakukan merupakan hasil Musornas dan demi harmonisasi dan persahabatan," katanya menambahkan.
Permasalahan lima ring memang cukup alot. Bahkan masalah ini sampai ke meja persidangan. Hanya saja pihak KONI yang menggunakan lambang lima ring kalah namun belum mau langsung mencopotnya. Kondisi ini membuat pemilik lambang lima ring yaitu IOC berang.
Bahkan, Komite Olimpiade Internasional itu mengirim surat kepada pemerintah secara langsung untuk mengingatkan hal tersebut. Pihak KONI bahkan tetap pada pendiriannya hingga pemerintah mengirimkan surat teguran per 1 Desember dan memberikan waktu 10 hari untuk meresponnya. Jika tidak diindahkan sanksi tegas akan diberlakukan.
Selain pemerintah, olimpian juga mendesak KONI secara mengembalikan lima ring ke IOC. Para mantan atlet ini khawatir jika instruksi dari IOC tidak dijalankan akan merugikan atlet termasuk posisi Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018.
Sebelum menyatakan pelepasan lambang lima ring, pihak KONI juga melakukan pertemuan dengan KOI yang dipimpin langsung oleh sang ketua Erick Thohir. Dalam pertemuan tersebut membahas tugas dan fungsi kedua lembaga olahraga di Indonesia itu.
Wakil Ketua Umum KONI Suwarno di Jakarta, Jumat mengatakan, pencopotan lima ring pada logo KONI merupakan amanat Musyawarah Olahraga Nasional (Musornas) dan keputusan tersebut akan dibawa saat KONI dan KOI melakukan kunjungan ke IOC.
"Dari kemarin KONI tidak lagi menggunakan lima ring. Mudah-mudahan kedepannya terjadi harmonisasi dan lebih baik lagi," katanya di Kantor KOI FX Senayan, Jakarta.
Selain memastikan tidak akan menggunakan lambang lima ring pada logo KONI, mantan Ketua Satlak Prima itu menegaskan jika pihaknya juga sudah melaporkan hasil Musornas serta sudah membalas surat yang dilayangkan oleh Kemenpora yang ditandatangani oleh Sesmen Alfitra Salamm.
Dalam surat balasan tersebut, kata dia, juga dijelaskan secara detail apa yang dihasilkan dalam Musornas termasuk tidak akan lagi menggunakan logo lima ring yang selama ini menjadi pantauan.
"Kita sudah menjelaskan ke Kemenpora baik lisan maupun tulisan. Surat juga sudah kami kirim. Yang jelas apa yang kami lakukan merupakan hasil Musornas dan demi harmonisasi dan persahabatan," katanya menambahkan.
Permasalahan lima ring memang cukup alot. Bahkan masalah ini sampai ke meja persidangan. Hanya saja pihak KONI yang menggunakan lambang lima ring kalah namun belum mau langsung mencopotnya. Kondisi ini membuat pemilik lambang lima ring yaitu IOC berang.
Bahkan, Komite Olimpiade Internasional itu mengirim surat kepada pemerintah secara langsung untuk mengingatkan hal tersebut. Pihak KONI bahkan tetap pada pendiriannya hingga pemerintah mengirimkan surat teguran per 1 Desember dan memberikan waktu 10 hari untuk meresponnya. Jika tidak diindahkan sanksi tegas akan diberlakukan.
Selain pemerintah, olimpian juga mendesak KONI secara mengembalikan lima ring ke IOC. Para mantan atlet ini khawatir jika instruksi dari IOC tidak dijalankan akan merugikan atlet termasuk posisi Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018.
Sebelum menyatakan pelepasan lambang lima ring, pihak KONI juga melakukan pertemuan dengan KOI yang dipimpin langsung oleh sang ketua Erick Thohir. Dalam pertemuan tersebut membahas tugas dan fungsi kedua lembaga olahraga di Indonesia itu.
Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: