Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat ditutup melemah sebesar 28,93 poin seiring dengan laju bursa saham global.

IHSG turun 28,93 poin atau 0,63 persen menjadi 4.508,45. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 6,24 poin (0,79 persen) menjadi 777,59.

"IHSG BEI terkena dampak pelemahan bursa Asia yang mayoritas ditutup melemah di akhir pekan ini (4/12) menyusul pelemahan bursa Wall Street di saat menanti data tingkat pengangguran setelah kinerja sektor jasa di AS melambat," kata Analis Reliance Securities Lanjar Nafi di Jakarta.

Ia menambahkan, aksi bank sentral Eropa (ECB) yang mengambil langkah untuk menurunkan suku bunga deposito juga menjadi faktor kekhawatiran investor terhadap kondisi ekonomi di Eropa.

Dari dalam negeri, lanjut dia, penguatan mata uang rupiah dan pembahasan pemerintah mengenai paket kebijakan lanjutan yang akan propasar juga belum mampu menahan aksi jual investor di dalam negeri, terutama lokal. Padahal, investor asing mencatatkan beli bersih Rp182,47 miliar pada Jumat (4/12) ini.

"Sentimen dari dalam negeri selanjutnya yakni cadangan devisa periode November yang sedianya akan dirilis pertengahan bulan ini," katanya.

Secara teknikal, lanjut dia, IHSG masih berpeluang melemah. IHSG diprediksi bergerak bervariasi bergerak di kisaran 4.490-4.550 poin pada perdagangan awal pekan depan (Senin, 7/12).

Sementara itu, tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 199.739 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 5,58 miliar lembar saham senilai Rp5,14 triliun.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 181,12 poin (0,81 persen) menjadi 22.235,89, indeks Nikkei turun 435,42 poin (2,18 persen) ke level 19.504,48, dan Straits Times melemah 4,84 poin (0,17 persen) ke posisi 2.879,05.