Konjen AS jenguk keluarga Salim Kancil Lumajang
3 Desember 2015 20:52 WIB
ilustrasi Pegiat lingkungan yang tergabung dalam Tunggal Roso melakukan aksi solidaritas terhadap pembunuhan petani penolak tambang pasir Lumajang bernama Salim Kancil di depan Balaikota Malang, Jawa Timur, Senin (28/9). (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)
Jember (ANTARA News) - Pejabat Bagian Politik dan Ekonomi Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya Jett Thomason dan Kepala Bagian Lingkungan Hidup, IPTEK, dan Kesehatan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jai Nair mengunjungi keluarga Salim Kancil di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
"Kami sempat mengunjungi keluarga Salim Kancil dan bertemu istri-anaknya di Desa Selok Awar-Awar pada Rabu (2/12) sore," kata Jett yang lancar berbahasa Indonesia saat berkunjung ke Kabupaten Jember, Kamis sore.
Selain mengunjungi keluarga Salim Kancil, mereka juga bertemu aktivis antitambang Tosan yang menjadi korban penganiayaan dalam insiden berdarah tambang pasir besi di Lumajang tersebut.
"Kami belajar banyak dari para warga di sana saat dialog dengan mereka. Warga di Desa Selok Awar-Awar sangat paham tentang kelestarian lingkungan di pesisir pantai selatan itu, bahkan mereka memiliki tekad yang kuat menolak pertambangan yang dinilai dapat merusak lingkungan," paparnya.
Pejabat Konjen AS di Surabaya dan pejabat Kedubes AS di Jakarta itu juga menyempatkan diri meninjau lokasi bekas tambang di Pantai Watu Pecak dan sawah milik almarhum Salim Kancil yang sudah rusak akibat tambang.
Sebelum ke Desa Selok Awar-Awar, pejabat Konjen dan Kedubes AS itu juga mengunjungi LSM Laskar Hijau dan melihat kegiatan sejumlah relawan peduli lingkungan itu dalam upaya memulihkan ekosistem di Gunung Lemongan yang tercatat unik di dunia tersebut.
"Mereka mendiskusikan berbagai hal terkait lingkungan hidup dan sempat mengunjungi Ranu Klakah dan Ranu Pakis, kemudian menuju ke Gunung Lemongan untuk menanam bambu bersama relawan Laskar Hijau di sana," kata Koordinator LSM Laskar Hijau, Aak Abdullah Al-Kudus.
Jett Thomason mengapresiasi dengan upaya Laskar Hijau dalam memulihkan hutan lindung di Gunung Lemongan karena pekerjaan yang sangat besar dan berat itu dilakukan secara swadaya oleh masyarakat di sekitar gunung yang memiliki ketinggian 1.668 meter dari permukaan laut.
Jai Nair juga sangat kagum dengan pemandangan di gunung yang berada di Kecamatan Klakah dan berharap suatu saat bisa datang kembali ke Gunung Lemongan, khusus untuk berlibur dan menanam bersama LSM Laskar Hijau.
"Saya sangat mengapresiasi kegiatan teman-teman Laskar Hijau yang sebagian besar adalah pemuda yang peduli terhadap kelestarian lingkungan di lereng Gunung Lemongan. Pemandangannya cukup indah," ucapnya dengan bahasa Indonesia.
Dalam kesempatan itu, hadir juga Josua Ebenezer Simanjuntak, Presiden Student Association For Public Administraition (SAPA) Sumatera. Ia secara khusus datang ke Gunung Lemongan untuk membalas lawatan Aak Abdullah Al-Kudus ke Gunung Sinabung setahun yang lalu.
Sementara di Kabupaten Jember, pejabat Konjen AS dan Kedubes itu berkunjung ke Universitas Jember, berdiskusi dengan sejumlah jurnalis, dan bertemu sejumlah tokoh NU di kabupaten setempat.
"Kami sempat mengunjungi keluarga Salim Kancil dan bertemu istri-anaknya di Desa Selok Awar-Awar pada Rabu (2/12) sore," kata Jett yang lancar berbahasa Indonesia saat berkunjung ke Kabupaten Jember, Kamis sore.
Selain mengunjungi keluarga Salim Kancil, mereka juga bertemu aktivis antitambang Tosan yang menjadi korban penganiayaan dalam insiden berdarah tambang pasir besi di Lumajang tersebut.
"Kami belajar banyak dari para warga di sana saat dialog dengan mereka. Warga di Desa Selok Awar-Awar sangat paham tentang kelestarian lingkungan di pesisir pantai selatan itu, bahkan mereka memiliki tekad yang kuat menolak pertambangan yang dinilai dapat merusak lingkungan," paparnya.
Pejabat Konjen AS di Surabaya dan pejabat Kedubes AS di Jakarta itu juga menyempatkan diri meninjau lokasi bekas tambang di Pantai Watu Pecak dan sawah milik almarhum Salim Kancil yang sudah rusak akibat tambang.
Sebelum ke Desa Selok Awar-Awar, pejabat Konjen dan Kedubes AS itu juga mengunjungi LSM Laskar Hijau dan melihat kegiatan sejumlah relawan peduli lingkungan itu dalam upaya memulihkan ekosistem di Gunung Lemongan yang tercatat unik di dunia tersebut.
"Mereka mendiskusikan berbagai hal terkait lingkungan hidup dan sempat mengunjungi Ranu Klakah dan Ranu Pakis, kemudian menuju ke Gunung Lemongan untuk menanam bambu bersama relawan Laskar Hijau di sana," kata Koordinator LSM Laskar Hijau, Aak Abdullah Al-Kudus.
Jett Thomason mengapresiasi dengan upaya Laskar Hijau dalam memulihkan hutan lindung di Gunung Lemongan karena pekerjaan yang sangat besar dan berat itu dilakukan secara swadaya oleh masyarakat di sekitar gunung yang memiliki ketinggian 1.668 meter dari permukaan laut.
Jai Nair juga sangat kagum dengan pemandangan di gunung yang berada di Kecamatan Klakah dan berharap suatu saat bisa datang kembali ke Gunung Lemongan, khusus untuk berlibur dan menanam bersama LSM Laskar Hijau.
"Saya sangat mengapresiasi kegiatan teman-teman Laskar Hijau yang sebagian besar adalah pemuda yang peduli terhadap kelestarian lingkungan di lereng Gunung Lemongan. Pemandangannya cukup indah," ucapnya dengan bahasa Indonesia.
Dalam kesempatan itu, hadir juga Josua Ebenezer Simanjuntak, Presiden Student Association For Public Administraition (SAPA) Sumatera. Ia secara khusus datang ke Gunung Lemongan untuk membalas lawatan Aak Abdullah Al-Kudus ke Gunung Sinabung setahun yang lalu.
Sementara di Kabupaten Jember, pejabat Konjen AS dan Kedubes itu berkunjung ke Universitas Jember, berdiskusi dengan sejumlah jurnalis, dan bertemu sejumlah tokoh NU di kabupaten setempat.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: