Semoga pada hari ini dan seterusnya kita semua mendapatkan bimbingan dan petunjuk dari Tuhan Yang Maha Esa dalam menjalani perjalanan hidup ini. Marilah kita mengkaji, perjalanan hidup kita semua... Bahwa kita semua pernah merasakan hidup di suatu alam yang suci dan mulia yaitu alam roh. Pada saat kita hidup di alam roh kita tidak mengenal apapun kecuali sang Pencipta adanya. Dalam keadaan ini roh tidak dapat dikatakan suci dan sempurna karena roh (saja) tidak dapat berbuat sesuatu dalam bentuk karya yang mulia, maka diciptakanlah kurungannya yaitu badan. Proses pembentukan badan yaitu pada saat kita menjadi janin, kita dierami di dalam perut ibu kita selama sekitar sembilan bulan. Inilah awal dimulainya proses pembentukan jasad sebagai kurungan roh, pada saat itupun jasad keadaannya suci seperti roh pada awalnya. Tetapi jasad saja (tanpa roh) juga tidak dapat melakukan karya, karena itu keduanya harus digabungkan agar dapat berkarya dan mewujudkan sifat-sifat suci (Tuhan) di dalam kehidupannya di dunia. Lalu lahirlah jabang bayi ke dunia... Lihatlah pada saat bayi lahir, mengapa dia diharuskan untuk menangis? Karena tangis bayi adalah tanda roh dan jasad telah menyatu. Nah sekarang kalau sudah menyatu untuk apa? Kita semua harus dapat mempertahankan kesucian roh dan jasad dalam kehidupan kita di dunia ini. Inilah bukti bahwa manusia adalah mahluk yang sempurna karena dapat membuktikan kesuciannya di dalam perilaku atau karyanya di dunia ini. Hanya manusialah yang dapat mempraktekan sifat-sifat Tuhan. Setelah kita melalui perjalanan kehidupan di dunia ini, suatu saat roh dan jasad kita akan berpisah kembali, peristiwa ini yang kita kenal sebagai kematian. Jasad kembali dalam ketidaksadaran atau kembali hancur dan bersatu dengan asal usulnya yaitu bumi, sedangkan roh tidak pernah mati. Apa yang kemudian dialami oleh roh? Di sinilah roh mempertanggungjawabkan segala perbuatannya selama penyatuannya dengan jasad dalam kehidupan di dunia. Apabila roh di dalam perjalanan hidupnya di dunia dapat mempertahankan kesuciannya bersama jasad dalam perbuatannya, maka roh itu selamat atau Islam. Yang dimaksud dengan Islam disini adalah kondisi selamat. Bagaimana dengan roh yang tidak selamat atau gagal di dalam mempertahankan kesuciannya ??? Begitulah cerita perjalanan hidup kita semua sebagai manusia... kenyataan perjalanan hidup ini terjadi pada setiap manusia tanpa terkecuali. Kenyataan ini tidak memandang agama, golongan, pangkat dan yang lainnya, semua manusia akan mengalami hal yang sama. Karena hal inilah saya mengajarkan Pelajaran Sirnagalih, agar kita secara bersama-sama mencari jalan untuk menyelamatkan diri kita masing-masing dalam menjalani perjalanan kehidupan di dunia saat ini. Sehingga kita semua dapat mencapai keselamatan selagi hidup di dunia dan selamat pula kelak setelah kematian. Tempat keselamatan adalah dimana kita telah berada dengan Sang Pencipta. Semoga kita semua diberikan pembimbing oleh Sang Pencipta, karena tanpa adanya pembimbing yang telah mencapai keselamatan... mana mungkin kita bisa selamat... *)Penulis adalah pencetus Gerakan Revolusi Hati Nurani, sekaligus pendiri Yayasan Sirnagalih yang aktif membina peningkatan kualitas diri manusia