Marsudi Syuhud nilai Slamet Effendy sosok humoris
3 Desember 2015 13:02 WIB
Sejumlah pelayat mendoakan di sisi jenazah Almarhum Slamet Effendy Yusuf di kediamannya di Perumahan Citra Gran Blok H, Cibubur, Jawa Barat, Kamis. (ANTARA News/Alviansyah Pasaribu)
Bogor, Jawa Barat (ANTARA News) - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Marsudi Syuhud menyatakan bahwa Slamet Effendy Yusuf merupakan sosok humoris namun pekerja keras.
"Banyak melontarkan joke-joke ketika berbincang baik di kantor maupun secara personal," kata Marsudi Syuhud di rumah Slamet Effendy di Cibubur, Jawa Barat, Kamis.
Salah satu candaan Slamet kepada Marsudi adalah ketika ia menceritakan saat dirinya sulit bangun tidur, istrinya harus membangunkan dengan panggilan "ulama-ulama" agar ia lekas beranjak dari tidurnya.
"Dipanggil saja, ulama-ulama, maka mau enggak mau beliau pasti langsung bangun dari tidurnya," kata Marsudi. "Itu salah satu candaan beliau ketika bersama saya di Kepulauan Seribu untuk kegiatan NU." Secara tidak langsung, lanjut Marsudi, saat ini dia telah mengumpulkan para ulama, kyai dan pemimpin di rumahnya hari ini.
Marsudi pun menilai Slamet sebagai pribadi yang aktif berkomunikasi melalui grup Whatsapp untuk menyampaikan kabar-kabar terbaru maupun foto kegiatan yang sedang dijalani.
Selain itu, Marsudi pun menilai Slamet sebagai sosok yang sangat pekerja keras bahkan menyediakan ruang istirahat di tiga kantornya.
"Dia punya tiga kantor di PBNU, MUI dan Pengawas haji. Ketiga kantornya ada ruang istirahat. Ruang tersebut dinamakan ruang "benar" artinya bekerja sekeras-kerasnya di kantor sampai kantor pun menjadi tempat istirahat bila perlu," kata Marsudi.
Jenazah Slamet Effendy Yusuf telah dibawa ke pesantren Al Azhari di Lesmana, Kecamatan Ajibarang, Purwekoerto, Jawa Tengah, pada pukul 11.30 WIB menggunakan ambulan.
"Banyak melontarkan joke-joke ketika berbincang baik di kantor maupun secara personal," kata Marsudi Syuhud di rumah Slamet Effendy di Cibubur, Jawa Barat, Kamis.
Salah satu candaan Slamet kepada Marsudi adalah ketika ia menceritakan saat dirinya sulit bangun tidur, istrinya harus membangunkan dengan panggilan "ulama-ulama" agar ia lekas beranjak dari tidurnya.
"Dipanggil saja, ulama-ulama, maka mau enggak mau beliau pasti langsung bangun dari tidurnya," kata Marsudi. "Itu salah satu candaan beliau ketika bersama saya di Kepulauan Seribu untuk kegiatan NU." Secara tidak langsung, lanjut Marsudi, saat ini dia telah mengumpulkan para ulama, kyai dan pemimpin di rumahnya hari ini.
Marsudi pun menilai Slamet sebagai pribadi yang aktif berkomunikasi melalui grup Whatsapp untuk menyampaikan kabar-kabar terbaru maupun foto kegiatan yang sedang dijalani.
Selain itu, Marsudi pun menilai Slamet sebagai sosok yang sangat pekerja keras bahkan menyediakan ruang istirahat di tiga kantornya.
"Dia punya tiga kantor di PBNU, MUI dan Pengawas haji. Ketiga kantornya ada ruang istirahat. Ruang tersebut dinamakan ruang "benar" artinya bekerja sekeras-kerasnya di kantor sampai kantor pun menjadi tempat istirahat bila perlu," kata Marsudi.
Jenazah Slamet Effendy Yusuf telah dibawa ke pesantren Al Azhari di Lesmana, Kecamatan Ajibarang, Purwekoerto, Jawa Tengah, pada pukul 11.30 WIB menggunakan ambulan.
Pewarta:
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: