Hasyim Muzadi: Slamet Effendy pemimpin NU berpikiran maju
3 Desember 2015 10:39 WIB
Mantan Ketua PBNU KH Hasyim Muzadi saat melayat almarhum Slamet Effendy Yusuf Wakil Ketua Umum PBNU di Cibubur, Jawa Barat, Kamis. (ANTARA News/Alviansyah Pasaribu)
Bogor, Jawa barat (ANTARA News) - Mantan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi menyatakan bahwa Slamet Effendy Yusuf --yang meninggal Rabu (2/12)-- merupakan pemimpin NU yang berpikiran maju.
"Semoga diterima amalnya. Momen paling berkesan adalah ketika menjadikan dia Ketua Umum Ansor pertama kalinya. Waktu itu saya inginkan dia memimpin karena dia orang yang berpikiran maju," kata Hasyim Muzadi saat melayat ke kediaman Wakil Ketua Umum PBNU Slamet Effendy Yusuf di Cibubur, Jawa Barat, Kamis.
Hasyim Muzadi yang kini menjabat sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden menambahkan bahwa PBNU akan kehilangan sosok pemimpin dengan pemikiran yang terbuka dan selalu ingin maju.
Baca : Slamet Effendy di mata isteri dan menantu
"Beliau pikirannya begitu komprehensif. Tahun-tahun itu jarang ada pemimpin NU yang komprehensif seperti dia," jelas Hasyim Muzadi.
Hasyim Muzadi pun menyatakan bahwa ia terakhir kali bertemu Slamet Effendy Yusuf di Muktamar NU tahun ini kendati masih kerap menjalin komunikasi.
Baca : Said Aqil: Slamet sosok yang berintegritas tinggi
Saat ini jenazah Slamet Effendy Yusuf telah dishalatkan di rumah duka Kompek Citra Gran Blok H Nomor 4 Castil Garden Cibubur, Bogor, Jawa Barat, dan akan dibawa ke Purwokerto, Jawa tengah pada pukul 12.00 WIB.
Sejumlah tokoh seperti Ketum Golkar Aburizal Bakrie, Mantan Wapres Boediono, Menpora Imam Nachrowi, dan Hamdan Zoelva turut melayat di kediaman almarhum.
"Semoga diterima amalnya. Momen paling berkesan adalah ketika menjadikan dia Ketua Umum Ansor pertama kalinya. Waktu itu saya inginkan dia memimpin karena dia orang yang berpikiran maju," kata Hasyim Muzadi saat melayat ke kediaman Wakil Ketua Umum PBNU Slamet Effendy Yusuf di Cibubur, Jawa Barat, Kamis.
Hasyim Muzadi yang kini menjabat sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden menambahkan bahwa PBNU akan kehilangan sosok pemimpin dengan pemikiran yang terbuka dan selalu ingin maju.
Baca : Slamet Effendy di mata isteri dan menantu
"Beliau pikirannya begitu komprehensif. Tahun-tahun itu jarang ada pemimpin NU yang komprehensif seperti dia," jelas Hasyim Muzadi.
Hasyim Muzadi pun menyatakan bahwa ia terakhir kali bertemu Slamet Effendy Yusuf di Muktamar NU tahun ini kendati masih kerap menjalin komunikasi.
Baca : Said Aqil: Slamet sosok yang berintegritas tinggi
Saat ini jenazah Slamet Effendy Yusuf telah dishalatkan di rumah duka Kompek Citra Gran Blok H Nomor 4 Castil Garden Cibubur, Bogor, Jawa Barat, dan akan dibawa ke Purwokerto, Jawa tengah pada pukul 12.00 WIB.
Sejumlah tokoh seperti Ketum Golkar Aburizal Bakrie, Mantan Wapres Boediono, Menpora Imam Nachrowi, dan Hamdan Zoelva turut melayat di kediaman almarhum.
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: