Wapres JK tegaskan Presiden bertekad bersihkan siapapun yang terlibat
3 Desember 2015 10:39 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) memberikan pidato pembuka saat Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi di Gedung Nusantara V, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (3/12). Konferensi Nasional tersebut bertujuan untuk mencari solusi dan mencegah tindak korupsi yang ada di Indonesia dan dalam rangka memperingati hari anti Korupsi yang jatuh pada 9 Desember mendatang. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta (ANTARA News) - Wapres Jusuf Kalla menegaskan Presiden Jokowi bertekad membersihkan siapa saja yang terlibat dalam kasus dugaan pencatutan nama Presiden Jokowi dan Wapres JK yang dilakukan oleh Ketua DPR Setya Novanto sebagaimana dipertontonkan dalam sidang MKD.
"Saya dan Presiden Jokowi, setelah melihat semalam, kita bertekad akan membersihkan hal ini. Kita harus tegas. Kita tidak bisa berjalan mundur lagi," kata saat membuka Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi (KNPK) di kompleks MPR/DPR Senayan Jakarta, Kamis.
Konferensi yang diselenggarakan KPK tersebut juga dihadiri Ketua MPR Zulkifli Hasan, Plt Ketua KPK Taufikurrahman Ruki, ketua DPD Irman Gusma, namun tidak tampak ketua DPR Setya Novanto.
Baca : KPK garap kasus Novanto jika ada celah
Lebih lanjut JK menjelaskan semalam telah dipertontonkan terbuka suatu upaya sekelompok orang pengusaha dan pejabat tinggi negara yang merugikan negara sangat besar.
"Sangat tragis bangsa ini. Semalam belum 24 jam di gedung DPR MPR ini dipertontonkan sebuah upaya korupsi sekarang kita bicarakan pencegahannya," kata JK dengan nada tinggi.
Menurut JK dari rekaman yang diperdengarkan semalam, memperlihatkan sebuah keserakahan manusia.
"Semalam kita diperlihatkan keserakahan, karena saya yakin ketiga orang itu bukan alasan untuk makan. Kita selalu permisif tapi ini harus diselesaikan," ucap JK
Baca : Putusan sidang terbuka MKD diharapkan bukan atas tekanan publik
JK menjelaskan apa yang dipertontonkan secara terbuka semalam dalam sidang MKD adalah suatu upaya sekelompok orang, pengusaha dan pejabat tinggi negara yang merugikan negara sangat besar.
"Kalau kita lihat tragisme semalam, luar biasa. Dengan congkaknya, diperlihatkan semua bisa dikuasai dengan uang," tegas JK.
Dalam kesempatan itu JK dengan berkelakar menyindir bahwa ke depan dalam acara-acara resmi yang akan hadir dalam lembaga legislatif hanya dua.
"Nanti hanya ketua DPD RI dan MPR yang hadir karena yang satunya (ketua DPR) sudah hilang," kata JK yang disambut tawa hadirin.
"Saya dan Presiden Jokowi, setelah melihat semalam, kita bertekad akan membersihkan hal ini. Kita harus tegas. Kita tidak bisa berjalan mundur lagi," kata saat membuka Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi (KNPK) di kompleks MPR/DPR Senayan Jakarta, Kamis.
Konferensi yang diselenggarakan KPK tersebut juga dihadiri Ketua MPR Zulkifli Hasan, Plt Ketua KPK Taufikurrahman Ruki, ketua DPD Irman Gusma, namun tidak tampak ketua DPR Setya Novanto.
Baca : KPK garap kasus Novanto jika ada celah
Lebih lanjut JK menjelaskan semalam telah dipertontonkan terbuka suatu upaya sekelompok orang pengusaha dan pejabat tinggi negara yang merugikan negara sangat besar.
"Sangat tragis bangsa ini. Semalam belum 24 jam di gedung DPR MPR ini dipertontonkan sebuah upaya korupsi sekarang kita bicarakan pencegahannya," kata JK dengan nada tinggi.
Menurut JK dari rekaman yang diperdengarkan semalam, memperlihatkan sebuah keserakahan manusia.
"Semalam kita diperlihatkan keserakahan, karena saya yakin ketiga orang itu bukan alasan untuk makan. Kita selalu permisif tapi ini harus diselesaikan," ucap JK
Baca : Putusan sidang terbuka MKD diharapkan bukan atas tekanan publik
JK menjelaskan apa yang dipertontonkan secara terbuka semalam dalam sidang MKD adalah suatu upaya sekelompok orang, pengusaha dan pejabat tinggi negara yang merugikan negara sangat besar.
"Kalau kita lihat tragisme semalam, luar biasa. Dengan congkaknya, diperlihatkan semua bisa dikuasai dengan uang," tegas JK.
Dalam kesempatan itu JK dengan berkelakar menyindir bahwa ke depan dalam acara-acara resmi yang akan hadir dalam lembaga legislatif hanya dua.
"Nanti hanya ketua DPD RI dan MPR yang hadir karena yang satunya (ketua DPR) sudah hilang," kata JK yang disambut tawa hadirin.
Pewarta: Jaka Suryo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015
Tags: