Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Saleh Husin akan melakukan kunjungan kerja ke dua negara, yakni Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan Korea Selatan selama enam hari, tanggal 3 – 8 Desember 2015.

Selama di RRT tepatnya di kota Qingdao, Saleh bakal mengunjungi industri elektronika Hisense dan industri otomotif SAIC-GM-Wuling (SGMW). "Kunjungan kerja kami nanti di Qingdao dalam rangka berdiskusi mengenai pengembangan industri elektronika dan industri otomotif. Kami di sana juga akan meninjau fasilitas pabrik Hisense dan SGMW,” kata Menperin melalui siaran pers, diterima di Jakarta, Kamis.

Pada kunjungan tersebut, Saleh didampingi Irjen Kemenperin Soerjono dan Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) I Gusti Putu Suryawirawan.

Industri Elektronika dan Telematika/ICT serta Industri Alat Transportasi merupakan bagian dari industri prioritas, yang diharapkan menjadi penggerak utama pertumbuhan industri dan ekonomi nasional.

“Di Hisense, kami akan melihat pusat riset dan pengembangan serta melihat langsung proses produksi untuk ponsel dan televisi. Kami harapkan akan terjadi transfer pengetahuan dan teknologi untuk pengembangan produk elektronik di Indonesia,” ujar Saleh.

Perusahaan ini memiliki 17 fasilitas produksi yang tersebar di Tiongkok, Afrika Selatan, Algeria, dan Mesir. Untuk ponsel, Hisense mampu memproduksi 15 juta unit per tahun, di mana Indonesia adalah pasar terbesar produk ponsel Hisense di luar Tiongkok.

Di Indonesia, Hisense menelurkan produk yang dikenal lewat Andromax. Sebelumnya perusahaan ini juga sudah hadir di Indonesia lewat perangkat TV yang cukup populer di Tanah Air, yakni TV Polytron.

Selanjutnya, kunjungan kerja Saleh di pabrik SGMW juga akan melihat langsung fasilitas proses produksinya.

Agustus lalu, SGMW Motor Indonesia melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan pabrik perakitan mobil senilai 700 juta dollar AS di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

Sementara itu, kunjungan Menperin di Korea Selatan akan menghadiri Sidang Umum Dewan Kemitraan Korea - Indonesia pada 7-8 Desember 2015.

Korea Selatan saat ini tercatat sebagai mitra dagang terbesar keempat dan investor asing terbesar ketiga Indonesia.