Jakarta (ANTARA News) - Tokoh muda Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) Maruarar Sirait mengatakan, seorang pemimpin harus melayani rakyat, bukan dilayani rakyat serta au turun langsung mendengar suara, keluhan dan aspirasi rakyat. Lebih dari itu, seorang pemimpin harus bisa menyelesaikan masalah, dan bukan malah menjadi bagian dari masalah.

Maruarar Sirait mengemukakan hal itu di hadapan ribuan orang saat berkampanye untuk pasangan Dimas Oky Nugroho-Babai Suhaimi di Lapangan Irekap, di Kota Depok, Jabar, Rabu.

Selama ini, forum-forum kampanye tampak bersifat satu arah, monologis, dan yang menyampaikan pandangan cuma jurkam. Kehadiran Maruarar nampak membuat kampanye semakin dialogis dan komunikatif. Maruarar pun memanggil seorang ibu. Rita Hartini, nama ibu tersebut, langsung naik ke panggung.

Maruarar pun meminta perwakilan pemuda untuk naik ke panggung. Naiklah Mansur Al Farisi, warga Bedahan. Mansur mengaku selama dua kali Pilkada ia memilih untuk Golput. di kali ketiga ini ia memutuskan untuk ikut Pilkada karena mau perubahan. Selama ini, Mansur, yang mengaku aktif dalam komunitas kepemudaan, merasa diabaikan aspirasinya oleh pemerintahan saat ini.

"Depok harus lebih baik lagi. Depok harus menjadi milik semua," ungkap Mansur.

Setelah dipersilakan Maruarar, Dimas mematikan bila terpilih nanti ia akan menjadikan Depok sebagai kota di Indonesia yang menghormati pluralisme. Depok harus menjadi kota yang nyaman bagi semua penduduk, maupun tamu yang datang. Maka Depok harus terus meningkatkan pelayanan di bidang pelayanan, pendidikan, kesehatan dan transportasi.

Dalam keterangan resminya, Maruarar mengatakan bahwa banyak perubahan di Republik ini yang digagas dan dilakukan para pemuda. Contoh adalah gerakan Boedi Ouetomo tahun 1908, Sumpah Pemuda 1928 hingga gerakan untuk memproklamirkan Kemerdekaan pada Agustus 1945. Belakangan juga banyak pemimpin muda yang melakukan perubahan di kota masing-masing seperti Ridwan Kamil di Bandung dan Risma di Surabaya.

"Bila mau perubahan, warga Depok juga harus memilih pasangan Dimas-Babai," ungkap Maruarar.

Di ujung ceramah, Maruarar meminta yang hadir untuk mengangkat tangan bersama. Setelah itu, Maruarar mengajak warga yang hadir untuk memenangkan pasangan Babai-Dimas dengan cara-cara simpatik, dengan cara yang benar, serta jauh dari fitnah dan kampanye hitam.

Pilkada Kota Depok pada 9 Desember diikuti dua pasangan calon, yaitu pasangan Dimas Oky-Babaai Suhaimi yang didukung PDIP, PAN, PKB, Nasdem. Pasangan Idris Abadul Shomad - Pradi Supriatna didukung PKS dan Gerindra .