Jakarta (ANTARA News) - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) mendorong atlet yang menjalani kualifikasi Olimpiade Brasil 2016 melakukan tes kesehatan guna mengetahui secara detail tingkat kebugaran sebelum bertanding pada kejuaraan paling bergengsi di dunia itu.

"Saat ini atlet sudah dipetakan oleh Satlak Prima dan semuanya harus tes kesehatan. Dulu pada Olimpiade London, banyak atlet yang cedera. Makanya saat ini harus check up untuk mengetahui kondisi atlet," kata Ketua KOI Erick Thohir di sela rapat koordinasi di PP ITKON Kemenpora, Jakarta, Rabu.

Menurut dia, pengalaman kurang bagus pada Olimpiade London diharapkan bisa ditekan jika kondisi kesehatan atlet bisa terpantau sejak dini. Saat itu Indonesia bahkan mendapatkan sorotan karena harus melakukan cara cepat untuk menyembuhkan cedera atlet.

"Dengan check up sejak awal, jika ada atlet yang mengalami cedera bisa terdeteksi dan selanjutnya dilakukan perawatan," kata pengganti Rita Subowo itu.

Selain mendorong melakukan tes kesehatan pada atlet yang dipersiapkan untuk kualifikasi olimpiade, Erick yang juga komandan (CdM) kontingen Indonesia pada Olimpiade London itu meminta Satlak Prima juga mengantisipiasi kondisi di Brasil yang berbeda jauh dengan London.

Atlet yang dinyatakan lolos, secara teknis jelas tidak masalah. Namun, yang akan menjadi kendala adalah mental. Dengan demikian, semuanya akan dipersiapkan dengan baik termasuk akomodasi pendukungnya.

"Di Brasil saat olimpiade, cuacanya dingin. Jadi atlet juga harus dilengkapi dengan perlengkapan yang memadai," kata pria yang juga pemilik klub Inter Milan itu.

Untuk CdM Olimpiade Brasil, Raja Sapta Oktohari, pemilik Mahaka Grup itu meminta segera melakukan koordinasi dengan Kemenpora terkait dengan pendanaan. Pihaknya menilai biaya yang akan dibutuhkan jauh lebih besar dibandingkan Olimpiade London meski secara kualitas masih di bawah.

"Waktunya sudah mepet. Makanya pendanaan juga harus menjadi fokus," kata Erick menegaskan.

Sementara itu CdM kontingen Indonesia Raja Sapta Oktohari mengatakan jika saat ini sudah cukup sulit untuk mendapatkan hotel di Brasil. Namun, pihaknya terus melakukan koordinasi demi memenuhi semua kebutuhan terutama untuk pendukung atlet.

"Untuk atlet semuanya di wisma atlet. Untuk pendukungnya seperti pelatih yang belum dapat. Saat ini kami terus berupaya mengusahakan," katanya di sela rapat koordinasi bersama KOI, KONI, Satlak Prima dan Kemenpora.