NATO undang Montenegro bergabung, abaikan Rusia
2 Desember 2015 16:56 WIB
Dokumentasi Presiden Ukraina, Petro Poroshenko (kiri), dan Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, meninggalkan istana kepresidenan setelah konferensi pers di Kiev, Ukraina, dalam foto handout diberikan Media Istana Kepresidenan Ukraina, Selasa (22/9). (REUTERS/Mikhail Palinchak/Ukrainian Presidential Press Service/Handout via Reuters)
Brussels (ANTARA News) - Para menteri luar negeri NATO, Rabu, mengundang negara kecil Montenegro masuk persekutuan tersebut dalam pemekaran pertamanya sejak 2009, dan mengabaikan peringatan Rusia bahwa perluasan kelompok pimpinan Amerika Serikat itu lebih jauh ke Balkan adalah penghasutan.
Dalam sidang di markas NATO di Brussels, Menteri Luar Negeri Montenegro, Igor Luksic, masuk ke ruang pertemuan dan mendapat tepuk tangan dari para timpalannya saat Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, menyatakan, "Ini awal dari persekutuan sangat indah".
Diplomat NATO mengatakan keputusan mengundang negara Adriatik berpenduduk 650.000 jiwa itu mengirimkan pesan kepada Rusia bahwa Moskow tidak memiliki hak tolak terhadap perluasan NATO ke timur, meskipun tawaran keanggotaan Georgia diperumit perang dengan Rusia pada 2008.
Setelah Albania dan Kroasia bergabung dengan NATO Pada 2009, hanya Serbia, sekutu terdekat Rusia di kawasan Balkan, yang tidak aktif mengajukan permintaan keanggotaan dengan blok itu.
Meski Montenegro telah diundang untuk bergabung dengan NATO, diperlukan waktu hingga 18 bulan bagi sebuah negara untuk bergabung secara resmi.
Diplomat NATO mengatakan keanggotaan tersebut sepertinya akan disahkan pada pertemuan puncak pemimpin negara-negara NATO pada Juli di Warsawa.
Moskow menentang perluasan NATO ke wilayah bekas komunis di Eropa bagian timur dan tenggara, bagian dari perebutan pengaruh antara barat dan timur atas negara-negara bekas Uni Soviet, yang menjadi pusat krisis di Ukraina.
Menlu Rusia Sergei Lavrov mengatakan pada September, bahwa ekspansi NATO adalah "satu kesalahan, bahkan sebuah provokasi".
Dalam tanggapannya kepada media Rusia, ia menggambarkan kebijakan pintu terbuka NATO itu "tidak bertanggung jawab".
Menlu NATO menghentikan hubungan resmi dengan Rusia pada April 2014 setelah Moskow mencaplok semenanjung Krimea di Ukraina dan memantik konflik di Ukraina timur yang telah menewaskan lebih dari 8 ribu orang.
Dalam sidang di markas NATO di Brussels, Menteri Luar Negeri Montenegro, Igor Luksic, masuk ke ruang pertemuan dan mendapat tepuk tangan dari para timpalannya saat Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, menyatakan, "Ini awal dari persekutuan sangat indah".
Diplomat NATO mengatakan keputusan mengundang negara Adriatik berpenduduk 650.000 jiwa itu mengirimkan pesan kepada Rusia bahwa Moskow tidak memiliki hak tolak terhadap perluasan NATO ke timur, meskipun tawaran keanggotaan Georgia diperumit perang dengan Rusia pada 2008.
Setelah Albania dan Kroasia bergabung dengan NATO Pada 2009, hanya Serbia, sekutu terdekat Rusia di kawasan Balkan, yang tidak aktif mengajukan permintaan keanggotaan dengan blok itu.
Meski Montenegro telah diundang untuk bergabung dengan NATO, diperlukan waktu hingga 18 bulan bagi sebuah negara untuk bergabung secara resmi.
Diplomat NATO mengatakan keanggotaan tersebut sepertinya akan disahkan pada pertemuan puncak pemimpin negara-negara NATO pada Juli di Warsawa.
Moskow menentang perluasan NATO ke wilayah bekas komunis di Eropa bagian timur dan tenggara, bagian dari perebutan pengaruh antara barat dan timur atas negara-negara bekas Uni Soviet, yang menjadi pusat krisis di Ukraina.
Menlu Rusia Sergei Lavrov mengatakan pada September, bahwa ekspansi NATO adalah "satu kesalahan, bahkan sebuah provokasi".
Dalam tanggapannya kepada media Rusia, ia menggambarkan kebijakan pintu terbuka NATO itu "tidak bertanggung jawab".
Menlu NATO menghentikan hubungan resmi dengan Rusia pada April 2014 setelah Moskow mencaplok semenanjung Krimea di Ukraina dan memantik konflik di Ukraina timur yang telah menewaskan lebih dari 8 ribu orang.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015
Tags: