Warga diimbau jangan konsumsi ikan mati
2 Desember 2015 13:24 WIB
Dokumentasi petugas membersihkan bangkai ikan mati yang terapung di sepanjang Pantai Ancol, Jakarta Utara, Senin (30/11). Diiperkirakan akibat fenomena alam berupa perubahan cuaca ekstrem yang menyebabkan gejolak di dalam laut sehingga ikan-ikan kekurangan oksigen. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta (ANTARA News) - Dinas Kelautan, Perikanan dan Ketahanan Pangan (DKPKP) DKI Jakarta menghimbau warga tidak mengonsumsi ikan-ikan yang mati di kawasan Ancol, Jakarta Utara pada Senin lalu (30/11).
"Kami menghimbau kepada masyarakat yang tinggal di kawasan pantai utara Jakarta supaya tidak mengonsumsi ikan-ikan yang mati di kawasan Ancol, karena belum diketahui penyebabnya," kata Kepala DKPKP, Darjamuni, di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, dikhawatirkan jutaan ikan yang mati di kawasan tersebut mengandung zat-zat berbahaya bagi manusia, sehingga masyarakat diminta untuk tidak mengonsumsi ikan-ikan itu.
"Karena saat ini kan kami belum tahu penyebab kematian ikan-ikan itu, jadi, sebaiknya jangan dikonsumsi. Takutnya, ikan-ikan itu mengandung zat yang bisa membahayakan kesehatan manusia," ujar Darjamuni.
Di sisi lain, DKPKP DKI Jakarta juga memberikan apresiasi kepada pihak Ancol yang segera mengambil langkah mengumpulkan ikan-ikan mati itu sebelum diambil masyarakat sekitar.
"Kami mengapresiasi pihak Ancol. Jadi, ikan-ikan yang mati itu langsung dikumpulkan, kemudian dikubur didalam tanah. Dengan begitu, ikan-ikan mati itu tidak diambil oleh masyarakat," tutur Darjamuni.
Sementara itu, dia mengungkapkan matinya jutaan ikan di kawasan Ancol beberapa hari lalu itu tidak berpengaruh terhadap ketersediaan pasokan ikan bagi seluruh warga Jakarta.
"Tidak ada pengaruh apa-apa. Lagi pula, saya juga sudah mengeceknya ke pelelangan ikan. Semuanya tersedia, dan tidak mempengaruhi penjualan ikan di tempat pelelangan ikan," kata dia.
"Kami menghimbau kepada masyarakat yang tinggal di kawasan pantai utara Jakarta supaya tidak mengonsumsi ikan-ikan yang mati di kawasan Ancol, karena belum diketahui penyebabnya," kata Kepala DKPKP, Darjamuni, di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, dikhawatirkan jutaan ikan yang mati di kawasan tersebut mengandung zat-zat berbahaya bagi manusia, sehingga masyarakat diminta untuk tidak mengonsumsi ikan-ikan itu.
"Karena saat ini kan kami belum tahu penyebab kematian ikan-ikan itu, jadi, sebaiknya jangan dikonsumsi. Takutnya, ikan-ikan itu mengandung zat yang bisa membahayakan kesehatan manusia," ujar Darjamuni.
Di sisi lain, DKPKP DKI Jakarta juga memberikan apresiasi kepada pihak Ancol yang segera mengambil langkah mengumpulkan ikan-ikan mati itu sebelum diambil masyarakat sekitar.
"Kami mengapresiasi pihak Ancol. Jadi, ikan-ikan yang mati itu langsung dikumpulkan, kemudian dikubur didalam tanah. Dengan begitu, ikan-ikan mati itu tidak diambil oleh masyarakat," tutur Darjamuni.
Sementara itu, dia mengungkapkan matinya jutaan ikan di kawasan Ancol beberapa hari lalu itu tidak berpengaruh terhadap ketersediaan pasokan ikan bagi seluruh warga Jakarta.
"Tidak ada pengaruh apa-apa. Lagi pula, saya juga sudah mengeceknya ke pelelangan ikan. Semuanya tersedia, dan tidak mempengaruhi penjualan ikan di tempat pelelangan ikan," kata dia.
Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015
Tags: