Dua orang tewas akibat longsor di Pematangsiantar
2 Desember 2015 01:01 WIB
Ilustrasi. Sejumlah tim SAR dibantu dengan alat berat berupaya melakukan upaya pencarian korban yang tertimbun tanah longsor pada hari keempat di Desa Karangmukti, Kecamatan Salawu, Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (28/11). Tim evakuasi gabungan dari BPBD, Basarnas, TNI dan Polri mulai menurunkan alat berat untuk mempermudah evakuasi korban. (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
Pematangsiantar, Sumut (ANTARA News) - Dua warga Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, tewas pada peristiwa hujan lebat yang berdampak longsor di Kecamatan Siantar Barat, Selasa malam.
Sejumlah 14 warga menderita luka-luka dan empat di antaranya mendapat perawatan intensif di Detasemen Kesehatan Wilayah (Denkesyah) atau Rumah Sakit Tentara.
Sebanyak 11 unit rumah permanen mengalami kerusakan, empat di antaranya rusak berat, masing-masing dua unit di Jalan Langkat, Kelurahan Banjar, dan dua unit di Jalan Silimakuta, Kelurahan Simarito.
Korban tewas di kelurahan Banjar bernama Marsiem (90) terbawa arus deras sampai jarak 30 meter, sedangkan Ulin (55) tewas tertimpa material rumahnya.
Manurut Sarengat (40), keluarga Marsiem, rumah sejumlah warga tertimpa reruntuhan tembok perkuburan China saat hujan lebat selama dua jam melanda Pematangsiantar Selasa petang.
"Dua cucu nenek (Marsiem) sempat diselamatkan tetangga," kata Sarengat.
Sementara anak Ulin, Safri (34 tahun) mengatakan, ibunya tertimpa material bangunan dan lumpur, karena tidak sempat ditolong warga.
Hujan lebat mulai kira-kira pukul 18.30 WIB, juga menggenangi hampir merata rumah di wilayah Kota Pematangsiantar.
"Baru kali ini hujannya sangat lebat, rumah kami kebanjiran sebatas lutut," sebut Dadi (47 tahun) warga Kelurahan Bantan.
Sejumlah 14 warga menderita luka-luka dan empat di antaranya mendapat perawatan intensif di Detasemen Kesehatan Wilayah (Denkesyah) atau Rumah Sakit Tentara.
Sebanyak 11 unit rumah permanen mengalami kerusakan, empat di antaranya rusak berat, masing-masing dua unit di Jalan Langkat, Kelurahan Banjar, dan dua unit di Jalan Silimakuta, Kelurahan Simarito.
Korban tewas di kelurahan Banjar bernama Marsiem (90) terbawa arus deras sampai jarak 30 meter, sedangkan Ulin (55) tewas tertimpa material rumahnya.
Manurut Sarengat (40), keluarga Marsiem, rumah sejumlah warga tertimpa reruntuhan tembok perkuburan China saat hujan lebat selama dua jam melanda Pematangsiantar Selasa petang.
"Dua cucu nenek (Marsiem) sempat diselamatkan tetangga," kata Sarengat.
Sementara anak Ulin, Safri (34 tahun) mengatakan, ibunya tertimpa material bangunan dan lumpur, karena tidak sempat ditolong warga.
Hujan lebat mulai kira-kira pukul 18.30 WIB, juga menggenangi hampir merata rumah di wilayah Kota Pematangsiantar.
"Baru kali ini hujannya sangat lebat, rumah kami kebanjiran sebatas lutut," sebut Dadi (47 tahun) warga Kelurahan Bantan.
Pewarta: Waristo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: