18 ekor buaya THPS lepas dari kandang terseret banjir
2 Desember 2015 00:58 WIB
Ilustrasi. Wisata Taman Buaya Medan. Warga memperhatikan sejumlah buaya ketika berkunjung ke Taman Buaya Asam Kumbang di Medan, Sumatera Utara, Minggu (19/7). Lokasi wisata yang menangkar sedikitnya 2.000 ekor buaya tersebut merupakan salah satu tujuan wisata yang sering dikunjungi warga. (ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)
Pematangsiantar, Sumut (ANTARA News) - Sejumlah 18 ekor buaya di Taman Hewan Pematang Siantar (THPS) Sumatera Utara, terlepas dari kandang akibat hujan deras yang melanda kota, Selasa malam.
Manajer Umum THPS, Nandang Suaida menjelaskan, hujan mengakibatkan banjir mencapai ketinggian kira-kira tiga meter melebihi pagar kandang buaya.
"Sampai pukul sembilan (21.00 WIB), daerah terendah THPS hanya terlihat bangunan bagian atas, selebihnya terendam banjir," kata Nandang.
Saat petugas jaga melihat buaya berenang mencari tempat aman, dengan sigap petugas lainnya dibantu pihak kepolisian menangkap kembali hewan pemakan daging itu.
"Alhamdulillah sudah tertangkap semuanya sekitar pukul 23.48 WIB," kata Nandang.
Dari hasil penangkapan melalui keahlian petugas THPS, delapan di antaranya berada di luar lokasi penangkaran, bahkan ada yang di rumah warga.
THPS masih melakukan pendataan keberadaan jumlah satwa, terutama yang kandangnya berada di zona rendah.
"Ini pertama kalinya taman hewan kebanjiran dalam kurun waktu 79 tahun," sebut Nandang.
Manajer Umum THPS, Nandang Suaida menjelaskan, hujan mengakibatkan banjir mencapai ketinggian kira-kira tiga meter melebihi pagar kandang buaya.
"Sampai pukul sembilan (21.00 WIB), daerah terendah THPS hanya terlihat bangunan bagian atas, selebihnya terendam banjir," kata Nandang.
Saat petugas jaga melihat buaya berenang mencari tempat aman, dengan sigap petugas lainnya dibantu pihak kepolisian menangkap kembali hewan pemakan daging itu.
"Alhamdulillah sudah tertangkap semuanya sekitar pukul 23.48 WIB," kata Nandang.
Dari hasil penangkapan melalui keahlian petugas THPS, delapan di antaranya berada di luar lokasi penangkaran, bahkan ada yang di rumah warga.
THPS masih melakukan pendataan keberadaan jumlah satwa, terutama yang kandangnya berada di zona rendah.
"Ini pertama kalinya taman hewan kebanjiran dalam kurun waktu 79 tahun," sebut Nandang.
Pewarta: Waristo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: