Surabaya (ANTARA News) - Tim Unit Rreserse Kriminal Polsek Lakarsantri, Surabaya, menyelidiki penyiraman air keras oleh orang tak dikenal terhadap Sujimah (42), wanita asal Pondok Benowo Indah, hingga menyebabkan meninggal dunia.
"Kami masih melakukan penyelidikan dan berupaya mencari tahu pelaku serta motif penyiraman air keras ini," ujar Kanit Reskrim Polsek Lakarsantri Iptu Haryoko Widi ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Selasa.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, penyiraman air keras yang mengarah tepat ke bagian wajah korban itu terjadi di Jalan Raya Bungkal Lakarsantri ketika korban dibonceng oleh teman prianya bernama Handoyo usai pulang kerja.
Namun, oleh pria tak dikenal keduanya disiram air keras hingga membuat Sujimah mengalami luka parah di bagian wajah dan meninggal dunia, sementara Handoyo terluka di bagian punggung.
Mengetahui kejadian tersebut, anggota Polsek Lakarsantri Surabaya Purwanto, yang kebetulan melintas memberikan pertolongan dengan membawa keduanya ke RS Bhakti Dharma Husada (BDH).
Karena mengalami luka sangat parah, korban dirujuk ke RSU dr Soetomo Surabaya, namun meninggal dunia di tengah perjalanan.
"Tim identifikasi Polrestabes Surabaya bersama tim dokter telah melakukan proses autopsi. Sejumlah saksi diperiksa atas kasus itu, termasuk Handoyo," katanya.
Ia mengatakan pihaknya telah mengantongi ciri-ciri dan identitas pelaku sehingga pihaknya yakin tidak lama lagi bisa menangkap sekaligus mengungkap kasus tersebut.
Sementara itu, anggota Polsek Lakarsantri Purwanto mengaku korban sempat tak sadarkan diri setelah disiram wajahnya hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit terdekat.
"Saya melihat kondisi korban terluka parah di bagian wajah. Langsung saya bawa ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan lebih lanjut," katanya.
Polisi selidiki penyiraman air keras di Surabaya
1 Desember 2015 18:54 WIB
ilustrasi Tersangka Pembunuhan Surabaya Az (37), tersangka pengeroyokan bersenjata tajam digelandang keluar dari mobil di Mapolrestabes Surabaya, Selasa (3/3). (ANTARA FOTO/Bima)
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: