Dalam kesempatan tersebut, Presiden didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.
Kunjungan Presiden Jokowi ke pavilion (Anjungan) Indonesia dilakukan di sela-sela rangkaian acara KTT Perubahan Iklim di arena Parc Des Expositions Du Bourget Paris, Prancis.
Presiden Jokowi juga menyempatkan diri untuk berfoto di depan anjungan Indonesia.
Kehadiran Presiden Jokowi ke dalam anjungan tersebut menarik perhatian sejumlah delegasi dan media untuk melihat dari dekat.
Pada kesempatan tersebut Presiden juga menyempatkan diri untuk berfoto bersama panitia pengelola anjungan Indonesia.
Sebelumnya Presiden Jokowi juga sudah menyampaikan pidatonya atas pandangan Indonesia dalam COP 21 dalam bahasa Indonesia di hadapan sejumlah peserta KTT.
Baca : Presiden sampaikan pidato di COP21 UNFCCC
COP 21 ini memiliki arti penting karena salah satunya membicarakan mengenai tindaklanjut setelah berakhirnya protokol Kyoto.
Dalam pidatonya, Presiden Joko Widodo mengharapkan kesepakatan Paris haru dapat mencerminkan keseimbangan, keadilan serta sesuai prioritas dan kemampuan nasional.
Kemudian, juga harus dapat mengikat, jangka panjang, ambisius, tetapi tidak menghambat pembangunan negara berkembang.
"Untuk mencapai kesepakatan Paris, semua pihak, saya ulangi, semua pihak harus berkontribusi lebih dalam aksi mitigasi dan adaptasi, terutama negara maju," ujar Presiden Jokowi.
Kontribusi yang dimaksud Presiden Jokowi adalah dengan melakukan mobilisasi pendanaan sebesar 100 miliar dolar AS hingga 2020, dan ditingkatkan untuk tahun-tahun berikutnya serta transfer teknologi ramah lingkungan dan peningkatan kapasitas.
COP 21 ini memiliki arti penting karena salah satunya membicarakan mengenai tindaklanjut setelah berakhirnya protokol Kyoto.
Dalam pidatonya, Presiden Joko Widodo mengharapkan kesepakatan Paris haru dapat mencerminkan keseimbangan, keadilan serta sesuai prioritas dan kemampuan nasional.
Kemudian, juga harus dapat mengikat, jangka panjang, ambisius, tetapi tidak menghambat pembangunan negara berkembang.
"Untuk mencapai kesepakatan Paris, semua pihak, saya ulangi, semua pihak harus berkontribusi lebih dalam aksi mitigasi dan adaptasi, terutama negara maju," ujar Presiden Jokowi.
Kontribusi yang dimaksud Presiden Jokowi adalah dengan melakukan mobilisasi pendanaan sebesar 100 miliar dolar AS hingga 2020, dan ditingkatkan untuk tahun-tahun berikutnya serta transfer teknologi ramah lingkungan dan peningkatan kapasitas.
Baca : Semua mata tertuju ke Le Bourget
"Mencapai kesepakatan di Paris adalah suatu keharusan. Saya mengharapkan kita semua menjadi bagian dari solusi menjadikan bumi ini menjadi tempat yang nyaman bagi anak cucu kita, menjadikan bumi menjadi tempat yang sejahtera bagi kehidupan mereka," tutup Presiden.
Presiden dijadwalkan untuk bertolak kembali ke Indonesia pada Selasa (1/12).
"Mencapai kesepakatan di Paris adalah suatu keharusan. Saya mengharapkan kita semua menjadi bagian dari solusi menjadikan bumi ini menjadi tempat yang nyaman bagi anak cucu kita, menjadikan bumi menjadi tempat yang sejahtera bagi kehidupan mereka," tutup Presiden.
Presiden dijadwalkan untuk bertolak kembali ke Indonesia pada Selasa (1/12).