Jakarta (ANTARA News) - Maya, seorang perempuan setia dengan pergaulan baik tiba-tiba menemukan hasil tes Humas Immunodeficiency Virus (HIV) nya positif pada pernikahan keduanya.

Hasil tes yang didapat tokoh yang diperankan Putri Ayudya di Rumah Sakit St. Carolus tersebut membuatnya kaget, dan berupaya mencari-cari penyebab datangnya virus tersebut dalam dirinya.

Setelah mengingat-ingat, pikiran Maya terbang pada situasi delapan tahun lalu, ketika ia masih bersama suami pertamanya yang sudah meninggal dunia. Maya kerap memergoki ia tengah menggunakan jarum suntik di kamar mandi.

Bagaimana mungkin virus yang kemungkinan ditularkan baru muncul delapan tahun setelahnya. Kisah tersebut diceritakan dalam sebuah serial internet atau Web Series berjudul "Kisah Carlo".

Serial internet yang disutradarai oleh Andri Cung dan Paul Agusta tersebut diinspirasi dari sebuah kisah nyata yang terjadi di Ruang Carlo, yakni sebuah program pengendalian HIV/AIDS di Rumah Sakit St. Carolus, Jakarta.

"Melalui Kisah Carlo, kami ingin mengampanyekan tentang HIV/AIDS kepada seluruh masyarakat Indonesia. Semoga tokoh-tokoh pada serial ini bisa menginspirasi sebanyak mungkin orang, bahwa penyandang HIV juga butuh kehidupan laik," ujar Andri di Jakarta, Senin.

Penggagas Ruang Carlo, Dr. Emon Winardi berpendapat, kisah tersebut penuh dengan edukasi tentang penyakit, penularan hingga pencegahan HIV/AIDS.

"Carolus memang punya misi pelayanan. Tokoh-tokoh ini merepresentasikan mozaik dari kisah di Ruang Carlo. Bukan hanya pasien, tapi juga kami sebagai pekerja, yang juga punya konflik dan interaksi sendiri," ujar Emon.

Serial yang diproduseri oleh Kyo Hayanto ini akan mulai tayang pada Selasa (1/12) di Youtube.com/KisahCarlo mulai pukul 00.00 WIB.

Terdapat 10 episode yang bisa ditonton pada serial ini, di mana episode baru akan tayang setiap dua minggu sekali di channel yang sama.