Empat staf Kemenkopolhukam terluka tertimpa bahan bangunan
30 November 2015 16:08 WIB
Pekerja mengeluarkan barang dari Gedung Ortala di Kementerian Koordinator Polhukam, Jakarta, Senin (30/11). Gedung milik Kemenko Polhukam itu tertimpa tiang dan bahan bangunan dari pembangunan kantor Kementerian Pertahanan yang terletak bersebelahan. Peristiwa tersebut menyebabkan empat orang staf Kemenkopolhukam mengalami luka-luka. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Jakarta (ANTARA News) - Empat staf Kemenkopolhukam yang berada di gedung Ortala terluka akibat tertimpa bahan bangunan dari pembangunan kantor Kementerian Pertahanan.
"Penyangga untuk cor bangunan dari pembangunan kantor Kemenhan terjatuh sekitar pukul 14.20 WIB," kata salah seorang staf Kemenpolhukam, Amat di kantor Kemenkopolhukam, Senin.
Menurut dia, Gedung Ortala yang berada di bagian belakang kantor Kemenpolhukam tertimpa bahan bangunan yang terdiri dari sejumlah besi baja.
Empat staf yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut yakni Nur Araz Arief, Wika, Fajar, dan Suryanto.
"Korban atas nama Nur Araz dan Wika mengalami bocor di kepala. Sementara dua lainnya luka ringan. Keempat korban sudah dibawa ke RSUD Tarakan, Tanah Abang, Jakarta Pusat," kata Amat.
Saat ini, tambah dia, aparat kepolisian dari Polsek Gambir, Jakarta Pusat tengah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi kejadian.
"Penyangga untuk cor bangunan dari pembangunan kantor Kemenhan terjatuh sekitar pukul 14.20 WIB," kata salah seorang staf Kemenpolhukam, Amat di kantor Kemenkopolhukam, Senin.
Menurut dia, Gedung Ortala yang berada di bagian belakang kantor Kemenpolhukam tertimpa bahan bangunan yang terdiri dari sejumlah besi baja.
Empat staf yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut yakni Nur Araz Arief, Wika, Fajar, dan Suryanto.
"Korban atas nama Nur Araz dan Wika mengalami bocor di kepala. Sementara dua lainnya luka ringan. Keempat korban sudah dibawa ke RSUD Tarakan, Tanah Abang, Jakarta Pusat," kata Amat.
Saat ini, tambah dia, aparat kepolisian dari Polsek Gambir, Jakarta Pusat tengah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi kejadian.
Pewarta: Bernardy Ferdiansyah
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015
Tags: