67 rumah di Makassar rusak diterjang angin kencang
29 November 2015 21:43 WIB
Ilustrasi--Puting Beliung Di Blitar Sejumlah petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berusaha memotong batang pohon yang menimpa bangunan sekolah di Desa Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Sabtu (28/11). Angin kencang disertai hujan yang terjadi selama empat jam lebih di daerah tersebut mengakibatkan sebanyak 30 rumah di tiga desa dan dua kecamatan rusak. (ANTARA FOTO/Irfan Anshori)
Makassar (ANTARA News) - Sebanyak 67 rumah warga di Jalan Tamangapa Raya V, Kampung Parinring, Kecamatan Manggala Makassar, Sulawesi Selatan, diterjang angin kencang saat hujan mengguyur kawasan itu.
"Sebelum turun hujan sore tadi, memang kondisi langit yang sedikit gelap disertai angin kencang kemudian tidak lama dari turun hujan," ujar Kapolsek Manggala Kompol Akbar Setiawan di Makassar, Minggu.
Dia mengatakan, musibah bencana alam yang terjadi di Kecamatan Manggala itu selain menerbangkan atap dan merusak rumah juga melukai sejumlah warga.
Warga yang mengalami luka itu diketahui Rusli (30) yang setiap harinya bekerja sebagai buruh bangunan. Rusli merupakan penduduk setempat, sedangkan korban lainnya yakni Ani (30) warga Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulsel.
Kedua warga yang mengalami luka-luka itu akibat terkena atap seng dan tertimpa reruntuhan batako sudah ditangani oleh tim medis. Khusus untuk Ani yang mengalami luka robek pada kepalanya karena tertimpa reruntuhan batako sudah dirawat di RS Ibnu Sina Makassar.
"Korban yang mengalami luka karena tertimpa reruntuhan dinding batako sudah dibawa ke RS Ibnu Sina. Sedangkan Rusli hanya lecet sedikit," katanya.
Dari data anggota Polsek Manggala yang dikumpulkan jumlah 67 yang tersapu angin kencang itu, satu diantaranya adalah fasilitas umum yakni Masjid Baitul Rahim.
Kapolsek mengaku jika hingga saat ini, pihaknya belum bisa menafsirkan berapa kerugian yang dialami oleh korban akibat musibah angin kencang tersebut.
"Sebelum turun hujan sore tadi, memang kondisi langit yang sedikit gelap disertai angin kencang kemudian tidak lama dari turun hujan," ujar Kapolsek Manggala Kompol Akbar Setiawan di Makassar, Minggu.
Dia mengatakan, musibah bencana alam yang terjadi di Kecamatan Manggala itu selain menerbangkan atap dan merusak rumah juga melukai sejumlah warga.
Warga yang mengalami luka itu diketahui Rusli (30) yang setiap harinya bekerja sebagai buruh bangunan. Rusli merupakan penduduk setempat, sedangkan korban lainnya yakni Ani (30) warga Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulsel.
Kedua warga yang mengalami luka-luka itu akibat terkena atap seng dan tertimpa reruntuhan batako sudah ditangani oleh tim medis. Khusus untuk Ani yang mengalami luka robek pada kepalanya karena tertimpa reruntuhan batako sudah dirawat di RS Ibnu Sina Makassar.
"Korban yang mengalami luka karena tertimpa reruntuhan dinding batako sudah dibawa ke RS Ibnu Sina. Sedangkan Rusli hanya lecet sedikit," katanya.
Dari data anggota Polsek Manggala yang dikumpulkan jumlah 67 yang tersapu angin kencang itu, satu diantaranya adalah fasilitas umum yakni Masjid Baitul Rahim.
Kapolsek mengaku jika hingga saat ini, pihaknya belum bisa menafsirkan berapa kerugian yang dialami oleh korban akibat musibah angin kencang tersebut.
Pewarta: M Hasanuddin
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: