Hutan Papandayan yang terbakar ditanami pohon
29 November 2015 19:25 WIB
Kawah belerang Papandayan Sejumlah pendaki melintasi jalur Hutan Mati ketika menuju area perkemahan Pondok Saladah di Gunung Papandayan, Cisurupan, Garut, Jawa Barat, Sabtu (30/3). Hutan Mati merupakan area hutan Gunung Papandayan yang terbakar akibat erupsi tahun 2002 yang kini menjadi salah satu objek wisata alam yang cukup menarik. (ANTARA/Teresia May) ()
Bandung (ANTARA News) - Komunitas pecinta alam menggelar aksi kepeduliaan lingkungan dengan menanam 500 bibit Pohon Cantigi di kawasan hutan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang rusak akibat kebakaran pada musim kemarau.
"Yang ditanam cuma 500 Pohon Cantigi, ditanam di TWA di bawah hutan mati," kata Ketua Pelaksana Toni Rustani usai penanaman pohon di Gunung Papandayan, Minggu.
Ia menuturkan, kegiatan bertemakan "Recehan untuk Hijaukan Kembali Puncak Papandayan" itu merupakan inisiatif masyarakat, khususnya pecinta alam terhadap kondisi hutan Papandayan yang rusak.
Menurut dia kondisi Hutan Papandayan sudah memprihatinkan setelah terjadinya kebakaran yang menghanguskan banyak pohon, sehingga harus segera ditanggulangi dengan cara penanaman.
"Saya pribadi kondisi saat ini sangat memprihatinkan, itu setelah kebakaran kemarin, mungkin kalau tidak secara cepat di tanggulangi akan berdampak negatif," katanya.
Ia mengungkapkan tujuan penanaman pohon itu merupakan upaya menghijaukan kembali Gunung Papandayan yang lahannya rusak terbakar.
Ia berharap kegiatan tersebut dapat menjadi motivasi bagi masyarakat lainnya, khususnya para komunitas pecinta alam untuk peduli terhadap Gunung Papandayan.
"Harapanya mudah-mudahan menjadi motivasi buat pencinta alam yang lain untuk lebih peduli terhadap hutan yang ada di Garut," kata Toni dari Komunitas Kuya Naik Gunung.
Pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut sebanyak 140 orang lebih dari kelompok pecinta alam Kaldera Tanjung Priuk, Muslim Bacpaker, Kopana, Trivad, Pakubuana, KUCG, Blonk, SMC, CSC dan perorangan.
"Yang ditanam cuma 500 Pohon Cantigi, ditanam di TWA di bawah hutan mati," kata Ketua Pelaksana Toni Rustani usai penanaman pohon di Gunung Papandayan, Minggu.
Ia menuturkan, kegiatan bertemakan "Recehan untuk Hijaukan Kembali Puncak Papandayan" itu merupakan inisiatif masyarakat, khususnya pecinta alam terhadap kondisi hutan Papandayan yang rusak.
Menurut dia kondisi Hutan Papandayan sudah memprihatinkan setelah terjadinya kebakaran yang menghanguskan banyak pohon, sehingga harus segera ditanggulangi dengan cara penanaman.
"Saya pribadi kondisi saat ini sangat memprihatinkan, itu setelah kebakaran kemarin, mungkin kalau tidak secara cepat di tanggulangi akan berdampak negatif," katanya.
Ia mengungkapkan tujuan penanaman pohon itu merupakan upaya menghijaukan kembali Gunung Papandayan yang lahannya rusak terbakar.
Ia berharap kegiatan tersebut dapat menjadi motivasi bagi masyarakat lainnya, khususnya para komunitas pecinta alam untuk peduli terhadap Gunung Papandayan.
"Harapanya mudah-mudahan menjadi motivasi buat pencinta alam yang lain untuk lebih peduli terhadap hutan yang ada di Garut," kata Toni dari Komunitas Kuya Naik Gunung.
Pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut sebanyak 140 orang lebih dari kelompok pecinta alam Kaldera Tanjung Priuk, Muslim Bacpaker, Kopana, Trivad, Pakubuana, KUCG, Blonk, SMC, CSC dan perorangan.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015
Tags: