Batam (ANTARA News) - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mendorong perkembangan industri galangan kapal di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
"Saya merasa bangga. Kalau kita lihat ini, sebenarnya Indonesia bisa," kata Megawati di Batam, Minggu.
Ia merasa bangga dengan kemampuan industri galangan kapal di Batam yang mampu bersaing dengan industri kapal internasional. Apalagi, industri galangan di Batam mayoritas Penanam Modal Dalam Negeri dan menyerap banyak tenaga kerja sendiri.
Megawati menyatakan akan langsung melapor ke Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengenai potensi industri galangan kapal di kota itu.
"Tentunya sehabis dari sini, saya akan laporkan ke Presiden dan Wakil Presiden, kondisi di sini, agar dimaksimalkan," ucap Megawati.
Industri galangan kapal harus terus didukung, karena sesuai dengan Nawacita Presiden Joko Widodo.
Ia mengatakan program Poros Maritim dan Nawacita Presiden berjalan dengan baik, sesuai dengan cita-cita.
"Kita tahu segala hal yang masih transisi. Konsep nawacita dan poros matirim tidak bisa satu tahun berjalan," tuturnya seraya menambahkan bahwa industri galangan kapal juga sejalan dengan Konsep Trisakti.
Menurut Megawati, salah satu bunyi Trisaksi adalah berdaulat di bidang politik. Bila Indonesia bisa melengkapi kebutuhan kapal sendiri, tidak perlu mengimpor dari negara lain maka Indonesia berdaulat.
Di tempat yang sama, anggota DPR RI Komisi VI Eriqo Sotardoga berharap industri galangan kapal di Batam menggunakan bahan baku dari dalam negeri, apalagi Krakatau Posco sudah memproduksi baja yang bisa digunakan untuk membangun kapal.
BUMN juga agar lebih berpihak kepada industri galangan kapal dalam negeri, sebagai bentuk keberpihakan.
Pihak perbankan juga agar mendukung dengan memberikan fasilitas pembiayaan. "Karena nanti bisa buat transportasi dipakai di dalam negeri," tambahnya.
Megawati dorong industri galangan kapal Batam
29 November 2015 16:03 WIB
Megawati Soekarnoputri (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Pewarta: Jannatun Naim
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015
Tags: