Washington (ANTARA News) - Bakal calon presiden utama dari Partai Republik Donald Trump mengulangi lagi pernyataannya bahwa dia melihat ribuan warga muslim Jersey City malah bergembira atas serangan teror 11 September 2001 ke Menara Kembar World Trade Center di Manhattan, New York, dengan menyatakan pandangannya itu sejalan dengan pandangan banyak orang di dunia.
"Di seluruh dunia, kaum muslim benar-benar liar,” kata konglomerat real estate ini dalam kampanye di Sarasota, Florida.
Sepekan lalu Trump dikritik karena dalam siaran televisi dia mengaku menyaksikan ribuan orang di Jersey City bersorak atas ambruknya World Trade Center yang ternyata bohong.
Setelah serangan teror di Paris, retorika antimuslim Donald Trump semakin kuat. Dia menjadi salah satu calon dari kubu Republik yang paling skeptis terhadap keberadaan kaum muslim di AS.
Bahkan kepada seorang wartawan dia mengaku tidak akan menentang pembuatan database nasional yang melacak seluruh warga muslim di AS.
Popularitas Trump sendiri kian anjlok kendati tetap di atas. Hasil jajak pendapat Reuters/Ipsos menunjukkan dalam lima hari terakhir ini popularitas Trump anjlok 12 poin menjadi 31 persen.
Untuk menguatkan pendapatnya soal muslim itu, Trump mengutipkan sebuah artikel Washington Post pada 2001 bahwa pihak berwajib menahan sejumlah orang di Jersey City karena dianggap malah merayakan ambruknya WTC. Penulis artikel ini adalah Serge Kovaleski yang kini difabel dan bekerja untuk New York Times.
Artikel The Post itu sendiri tidak menyebutkan tuduhan pihak berwajib itu terbuktikan, sedangkan Kovaleski si penulis merasa tidak melaporkan ratusan ribu orang merayakan ambruknya WTC.
Trump justru kemudian mengejek Kovaleski dengan menirukan posisi tangan sang wartawan yang cacat pada tangan kanannya, demikian Reuters.
Setelah hina wartawan difabel, Donald Trump cerca muslim
29 November 2015 08:54 WIB
Donald Trump (Reuters)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015
Tags: