Jakarta (ANTARA News) - Sofyan Djalil menekankan salah satu agenda Indonesia dalam KTT Perubahan Iklim (21st Conference of the Parties/COP21) di Paris, pekan depan, adalah upaya-upaya mencegah kebakaran hutan dan rehabilitasi lahan gambut untuk mengantisipasi percepatan perubahan iklim.
"Yang utama adalah pencegahan serius supaya tidak terjadi kebakaran hutan lagi, apalagi disebabkan faktor ulah manusia, jika dari faktor alam, memang kerap sulit diduga, namun perlu ditekankan kesiap-siagaan," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil di Jakarta, Jumat.
Sofyan menjamin pemerintah serius mencegah terulangnya kebakaran hutan dan gambut yang masif terjadi sepanjang 2015, selain akan mempercepat upaya rehabilitas lahan gambut akibat kebakaran.
"Dan tidak akan diberikan konsensi baru untuk pembukaan lahan gambut," kata dia.
Indonesia juga akan menyampaikan proses mencapai target penurunan emisi karbon 29 persen pada 2030.
Indonesia sudah menyiapkan dokumen "Intended Nationality Determined Contribution" (INDC) tentang upaya dan proses mencapai target Indonesia dalam penurunan emisi karbon itu yang naik naik tiga persen dari target 2020.
Sofyan mengatakan penurunan emisi karbon untuk selanjutnya akan difokuskan pada sektor energi, transportasi, pengelolaan sampah, pangan dan beberapa sektor lain.
Dalam pertemuan "United Nation Framework on Climate Change (UNFCCC) COP21", Presiden Joko Widodo akan hadir langsung bersama 147 pemimpin negara untuk menyampaikan sejumlah pandangan mengenai berbagai upaya mengantisipasi perubahan iklim.
Di Paris nanti, Indonesia bedah cara cegah kebakaran hutan
27 November 2015 18:08 WIB
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil (ANTARA FOTO/Ismar Patrizki)
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015
Tags: