Martapura (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah Indonesia tahun 2016 akan fokus pada upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan sehingga tidak terulang kembali.

"Mulai 2016 pemerintah akan fokus melakukan pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Jangan sampai setiap tahun terulang kembali," ujarnya di Tahura Sultan Adam, Kalsel, Kamis.

Pernyataan tersebut disampaikan presiden usai menanam bibit pohon pada Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional di Tahura di wilayah Kabupaten Banjar, Kalsel.

Menurut Kepala Negara, langkah pencegahan merupakan upaya yang paling tepat karena kebakaran lahan dan hutan harus ditangani sebelum terjadi sehingga mudah menangani.

"Lebih baik mencegah sehingga kita bisa mengantisipasi segala hal dan kemungkinan yang terjadi, termasuk kebakaran hutan dan lahan, harus dicegah lebih dulu," ucapnya.

Ia mengatakan, pencegahan bisa dilakukan terbukti dari adanya provinsi yang memiliki banyak kawasan hutan tetapi tidak terbakar, dan juga ada provinsi hutannya sedikit tapi terbakar.

"Jika masih ada provinsi yang bisa mencegah kebakaran hutan dan lahan berarti mampu mencegah dan apabila masih terjadi kebakaran di provinsi lain berarti ada yang salah," ungkapnya.

Dikatakan, pencegahan kebakaran yang harus dicegah terutama di lahan gambut karena jika sudah terbakar akan sangat sulit memadamkan titik api dan sebarannya sulit dijangkau.

"Pencegahan kebakaran di lahan gambut diutamakan karena berapa pun jumlah pesawat pembom air, jika sudah terbakar maka areal gambut sulit ditangani," kata dia.

Ditambahkan, salah satu langkah pencegahan kebakaran di lahan-lahan gambut adalah pembuatan kanal yang bisa dijadikan sekat bakar sehingga kebakaran tidak meluas.

"Fungsi kanal juga bisa menjadi sumber air saat kemarau dan menjadi penampungan sekaligus saluran air saat musim hujan," kata Presiden Jokowi yang datang didampingi Ibu Negara Iriana.

Menandai penanaman pohon di kawasan Tahura Sultan Adam, Jokowi didaulat menanam bibit pohon Gaharu yang merupakan pohon ke-2.000 pada kegiatan tersebut.

Sebelumnya, jumlah bibit pohon yang ditanam pada sebagian areal Tahura seluas 10 hektare sebanyak 8.000 bibit pohon sehingga totalnya mencapai 10.000 bibit pohon.