Caracas, Venezuela (ANTARA News) - Ketua parlemen yang juga merupakan pejabat tertinggi kedua di Venezuela, Diosdado Cabello, Rabu, mengecam tokoh Argentina yang beru saya terpilih menjadi presiden karena dianggap "menghina" sesama negara Amerika Latin.

Sebelumnya presiden terpilih Argentina, Mauricio Macri, mendesak Venezuela dikeluarkan untuk sementara dari blok perdagangan regional Amerika Latin karena persoalan catatan hak asasi manusia yang buruk.

Kemenangan tokoh konservatif Macri dalam pemilihan umum di Argentina pada Ahad lalu memang merupakan hasil yang mengecewakan bagi kelompok sosialis di Venezuela.


Dalam konferensi pers pertama sejak memenangi pemilu, Macri langsung menegaskan bahwa pemerintahan Presiden Nicolas Maduro harus segera mundur dari istana Mercosur.

"Tuan Macri memenangi pemilu (di Argentina), namun seakan-akan dia pikir dia berjaya di Venezuela," sindir Diosdado Cabello, sang kepala Dewan Nasional Venezuela yang juga wakil ketua Partai Sosialis.

"Ini tentu saja hal yang menyedihkan bukan? Seseorang memenangi pemungutan suara dan hal pertama yang dia lakukan adalah menghina dan berupaya menyakiti saudaranya. Biarkan Venezuela begini adanya, jangan macam-macam dengan kami," tegas Cabello.

"Anda (Macri) punya terlalu banyak pekerjaan rumah di Argentina dan tidak akan sempat mengganggu urusan Venezuela," kata dia.

Macri sendiri menegaskan bahwa Venezuela harus dikeluarkan dari blok perdagangan Amerika Latin akibat tudingan pelanggaran hak asasi manusia di negara tersebut, termasuk di antaranya adalah pemenjaraan terhadap sejumlah tokoh oposisi.

Sementara itu kelompok oposisi Venezuela menyambut baik kemenangan Macri dan menilainya sebagai pukulan telah bagi kelompok kiri di Amerika Latin. Mereka akan menghadapi Partai Sosialis dalam pemilihan umum legislatif pada 6 Desember mendatang.